45. Jalan Yang Rumit

92 4 3
                                    

••••

Jika kita bisa berpisah, maka ada kemungkinan kita juga bisa kembali."

-Author

Jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi.Pagi ini Kyara menyibukkan drinya untuk berkutat di dapur, untuk membuat sarapan kesukaannya. Bi Ati sedang membersihkan taman dan kedua orangtuanya pergi bersama Bara untuk Fitting baju. Gadis itu tidak ajak dengan alasan yang Bara sebutkan saat di telpon, jika Kyara sulit untuk di bangunkan dan Bara tidak ada waktu untuk menunggu adiknya itu. Menyebalkan memang? Memang nya ada Butik yang sudah buka sepagi ini? Alasan yang tidak masuk akal sekali menurut Kyara.

"Aduh, neng Kya udah bangun toh. Maaf ya neng, Bibi pikir neng masih tidur jadi Bibi belum masak," ucap Bi Ati dengan raut wajah paniknya.

Kyara yang tengah sibuk dengan empat menu sarapannya itu menoleh dan sedikit terkekeh geli. "No problem Bi. Kya lagi pengen masak sendiri," tutur Kyara yang di balas anggukan oleh Bi Ati.

"Yaudah Non, kalo begitu Bibi kembali ke belakang lagi ya alat-alatnya belum di beresin," pamit Bi Ati yang di balas anggukan kecil oleh Kyara.

Setelah kepergian Bi Ati Kyara kembali melanjutkan sarapan paginya. Entah karena belum sarapan atau emang gadis itu memang gembul. Empat menu sarapan yang berbeda di makan habis oleh gadis itu.

Ting!

Satu notifikasi masuk dari aplikasi WhatsApp nya. Kyara terkejut setelah menerima pesan itu, gadis itu menepuk jidatnya tak habis pikir. Bisa-bisanya gadis itu lupa untuk menjemput sekretaris-Nya itu. Jika di London ada Helen yang selalu meningatkan Kyara agar kegiatan bos nya itu selalu berjalan lancar dan tidak ada yang tertinggal. Tapi sekarang mereka berbeda tempat, Kyara bagaikan bakso tanpa mangkuk jika tidak ada sekretaris nya itu seperti sekarang ini contohnya.

Helen
Online

Helen
Bu, saya sudah ada di Bandara tapi saya tidak melihat ibu

Kyara
Maaf Hel, saya lupa saya tidak jadi jemput kamu. Nanti saya kirim lokasi nya

Helen
Iya Bu

Kyara
Lokasi saat ini

Kyara mematikan sambungan data seluler nya setelah mengirimkan lokasi tempat tinggalnya kepada Helen. Gadis itu kembali melanjutkan kegiatan sarapan paginya yang sempat tertunda.

Masa bodoh jika sekretaris nya itu sekarang sedang mengumpati nya atau bahkan mengomel tidak jelas karena tidak jadi di jemput. Toh juga Helen tidak akan berani merajuk kepada bos nya itu yang memberinya gaji dan bonus di setiap bulannya.

Tiga hari yang lalu Kyara memang menyuruh sekretaris nya itu untuk pulang ke Indonesia. Karena rencananya Kyara akan membangun perusahaan baru di Indonesia.

Dan perusahaan yang ada di London akan Kyara berikan kepada Bara sebagai bentuk kado pernikahannya dengan Chika. Dan tentunya sudah di beri izin oleh si pendiri perusahaan. Perusahaan yang di bangun oleh Omah Opah nya itu sudah berhasil Kyara kembangkan tanpa campur tangan keluarganya sendiri. Kyara sangat menyayangi Kakak dan sahabatnya itu, mereka yang selalu berperan penting yang selalu mensupport dan melindungi Kyara. Bagi Kyara hanya satu perusahaan tidak sebanding dengan ketulusan yang Kyara terima dari mereka.

My Dear Senior (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang