2. Sang Tokoh Utama

628 131 326
                                    

••••

Kyara Alisca Eldiar, si cantik yang sedang bersenandung kecil itu dengan riang menyusuri trotoar jalan.

Teriknya panas matahari tidak memudarkan semangatnya untuk menghabiskan uang dengan membeli semua barang kesukaannya.

Gadis yang menjadi tokoh utama dalam cerita ini adalah gadis yang sangat aktif, mempunyai sikap yang absurd yang sayang nya sangat cantik dan menggemaskan.

Tidak ada yang tidak tertarik dengan gadis yang baru berusia 16 tahun itu. Bukan hanya karena rupanya yang mempesona, tapi juga sikapnya yang membuat seseorang terpikat.

Terlahir dari keluarga berada tidak membuatnya sombong dan semena-mena terhadap orang lain. Semua itu sama derajatnya di mata tuhan, itulah yang selalu diajarkan oleh orang tuanya.

Kyara menghela nafasnya dengan sejumput senyum terukir di bibir mungilnya. Gadis itu sudah sampai di tempat tujuannya. Mall, tempat favoritnya untuk menghambur-hamburkan uang.

Kyara mulai memasuki sebuah toko pakaian dengan brand ternama dan tentu harganya juga tidak main-main.

Selesai dengan kegiatan belanjanya, gadis itu segera membawa barang belanjaannya ke tempat kasir. Hanya menghabiskan lima juta, tidak terlalu menguras kartu kreditnya.

"Terimakasih telah berkunjung ke toko kami. Ini kartu nya kak," ucap si petugas kasir dengan ramah. Kyara tersenyum seraya menganggukan kepalanya.

Keluar dari toko pakaian, kyara memasuki toko perlengkapan sekolah. Karena besok lusa kyara akan pindah kesekolah barunya. Sekolah baru peralatan baru, itulah pikirnya.

Selesai dengan kegiatannya dan di rasa waktu sudah mulai sore. Kyara memutuskan untuk pulang karena waktu bersenang-senang nya sudah habis.

"Assalamualaikum Mama sayang," ucap Kyara yang baru saja memasuki rumah dan langsung menghampiri Luna yang sedang mengobrol dengan temannya.

"Waalaikumsalam," jawab mereka berdua.

"Hai Tante Anti, makin cantik aja Tante," kekeh Kyara, yang dibalas tawa kecil oleh temen Mama nya itu.

"Bisa aja kamu Ky," ucap Anti.

Kyara langsung mengambil duduk di sebelah Luna dan dengan cepat mencuri ciuman di pipi Mama mudanya itu. Yang membuat Luna tersipu karena perlakuan anaknya itu.

"Ky, kamu nih ya! Seneng banget isengin Mama," omel Luna yang hanya di acuhkan oleh gadis itu.

"Udah ah, Kya mau mandi. Cape abis shopping," ucap Kyara yang pergi meninggalkan dua perempuan itu di ruang tamu.

Mereka hanya menggelengkan kepalanya, gemas dengan semua tingkah putri Luna itu.

••••

Tak terasa hari sudah kembali menjadi hari Senin lagi. Waktu untuk produktif kembali di mulai.

Dengan sedikit malas gadis itu menuruni tangga. Ya, hari ini adalah hari pertama Kyara masuk ke sekolah barunya.

Kyara menyapa Luna yang sudah menunggunya sarapan dan mengecup pipi Luna sekilas.

"Pagi princess Mama. Kok mukanya lesu gitu sih? Semangat dong, hari pertama ini," ucap Luna—menyemangaati putrinya.

"Masih mau di rumah Ma," lirih gadis itu.

Luna menggeleng-gelengkan kepalanya, "cantiknya Mama jangan males-malesan. Udah ya, sekarang sarapan terus nanti kamu dianter sama pak Bayu," imbuh Luna.

Gadis itu dengan sedikit malas menyantap makanan paginya. Ia kesel, dihari pertama sekolahnya tidak kakak dan Papa nya.

"Kya, kok makanan nya di anggurin sih sayang? Ayok dong semangat, kamu harus sarapan. Kalo perut kamu kosong nanti belajarnya kamu gak fokus," jelas Luna.

My Dear Senior (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang