12. Firasat

206 44 27
                                    

••••

Saat ini jam pelajaran ke-3 di kelas 12 MIPA 2 sedang menyelesaikan ulang harian matematika dadakan yang di berikan oleh Bu Tuti. Guru itu memang selalu memberikan kejutan di setiap mata pelajaran nya.

Semua murid mengumpat dalam hatinya.
Berbeda dengan Ryan, anak itu tetap tenang. Karena ini sudah menjadi makanan nya sehari-hari, hanya menyelesaikan 10 sampai 20 soal bagi Ryan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan soal olimpiade yang pernah ia kerjakan di setiap kompetesi nya dulu.

"Shuut, shuut." Bisik Dio memberi kode kepada Bara dan Galang.

"Paan sih?" Tegur Bara dan Galang bersamaan.

"Ini gue nomor 1 sampai 20 belum, gak paham gue." Ucap Dio.

"Elu mah mah bukan gak paham, tapi emang otak lu lemot." Ucap Bara sedikit menambah volume suaranya.

"Siapa di sana yang ribut?" Tanya Bu Tuti dengan wajah galaknya.

"Mampus." Umpat Bara sambil menepuk jidat.

"Siapa tadi yang ribut?" Tanya Bu Tuti setelah menghampiri meja Bara dan Dio. Tidak ada yang menjawab.

"Ryan, siapa tadi di antara mereka yang ribut?" Tanya Bu Tuti kepada Ryan yang duduk bersama Galang.

"Mereka bertiga Bu." Jawab Ryan santai. Ketiga orang itu melongo mendengar perkataan Ryan. Bu Tuti berkacak pinggang sambil menatap Dio, Bara dan Galang bergiliran.

"Kalian!" Ucap Bu Tuti menggantung ucapannya sambil menunjuk ke tiga anak manusia itu.

"Ampun Bu, kita gak nyontek kok." Ucap Dio, Bara dan Galang menggerutu dalam hatinya. Mengumpati temannya yang satu itu.

"Ouhh, jadi kalian nyontek. Ibu fikir kalian hanya ribut bisa, bagus terimalah Dio atas ke jujuran nya. Sekarang kalian bertiga pindah ke depan." Titah Bu Tuti,Bara dan Galang hanya pasrah. Inilah akibatnya jika ia memelihara teman bobrok seperti Dio.

"Bu kita duduk dimana?" Tanya mereka bertiga setelah berada di depan.

"Kalian lesehan saja. Itu hukuman buat kalian, sudah berisik nyontek pula."

"Elo sih gobloknya kebangetan." Umpat Bara pada temannya yang satu itu.

"Elo juga kenapa pake teriak-teriak segala." Balas Dio.

"Ini sih sudah jatuh tertimpa tangga pula. Gak ada harga dirinya gue jadi cogan." Sambung Galang dramatis.

"Bu, saya udah." Ucap Ryan sambil mengangkat tangannya. Bu Tuti langsung bangkit dari duduknya dengan mata yang menunjukkan kekaguman.

"Nah, kayak gini nih yang namanya murid teladan. Sini Ryan." Ucap Bu Tuti.

"Bu karena saya udah selesai, saya izin ke ruang OSIS dulu, ada rapat dadakan." Tutur Ryan setelah mengumpulkan jawabanya. Bu Tuti hanya menganggukan kepalanya.

"Awas lu Yan, gak akan gue restuin hubungan Lo ama adek gue." Umpat Bara setelah melihat kepergian Ryan.

__________

My Dear Senior (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang