••••
Malam ini Kyara sedang sibuk di meja belajarnya. Tangannya terus menerus menggoreskan tinta di atas kertas selembar, seperti sedang menghitung.
"Aduhh, ini tugas susah banget sih." Keluhnya.
Kyara mulai keluar dari kamarnya matanya celingak-celinguk seperti mencari sesuatu.
"Sepi banget ni rumah, kek hati." Tuturnya.
"Neng, lagi ngapain celingak-celinguk kayak gitu. Ada yang perlu Bibi bantu?" Tanya Bi Ati yang baru keluar dari arah kamar Bara.
"Ehh, gak perlu Bi."
"Yaudah, Bibi tinggal kalo gitu." Pamit Bi Ati.
"Ehh, bentar Bi. Bang Bara ada gak?" Tanyanya.
"Ada Neng di kamarnya."
"Yaudah Bi makasih, Bibi lanjutin lagi aja kerjaan Bibi." Titah Kyara. Bi Ati hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
Tok...Tok...Tok...
"Masuk." Titah Bara.
"Abang ganteng." Goda Kyara sambil tersenyum kepada kakaknya yang berbaring di ranjang.
"Paan?" Tanya Bara. Ia sudah tahu jika adiknya yang tiba-tiba baik, pasti ada maunya.
"Heheh, ini Bang aku ada tugas. Bisa di kerjain." Pintanya.
"Ogah." Jawab Bara.
"Ihh, bantuin adik itu berkah bang."
"Gak mau. Lo suruh aja tuh pacar lo, kan dia otaknya encer tuh kek aliran darah." Ucap Bara.
"Ihh nyebelin. Kya mau nya sama Abang." Rengek nya.
"Percuma Ky, kamu minta bantuan sama Abang. Nilai kamu taruhannya."
Kyara sedikit berpikir dengan ucapan Bara itu. Jika di pikir-pikir ucapan Bara ada benarnya juga. Abangnya itu ajaran sesat, bisa-bisa nilainya lah yang jadi taruhannya.
"Iya juga ya, kok aku baru sadar sih. Abang kan otaknya lemot." Ucapnya lalu pergi meninggalkan Bara yang sudah siap mengumpati nya.
Ryan tengah bersantai di dalam kamarnya, di temani segelas susu hangat yang menemani malam santainya.
Bibirnya tidak berhenti menyunggingkan senyum sambil terus menatap layar handphone nya.
"Lo orang pertama yang bikin gue luluh dan Lo orang pertama yang berani nyium gue." Gumamnya sambil terus menatap ke layar handphone nya.
Tiba-tiba handphone nya berbunyi, dengan wajah yang kegirangan Ryan langsung mengangkat telponnya.

"Halo Ky, kenapa?
"Assalamu'alaikum dulu kak." Ralat Kyara.
"Waalaikumsallam."
"Ihh nyebelin."
"Yaudah sih, yang penting udah di jawab juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Senior (END)
Teen Fiction•••• Berawal dari keteledoran Kyara, gadis lucu dan cantik yang membuatnya harus berurusan dengan Ryan si ketua OSIS di sekolah barunya. Kejadian yang tidak disengaja itu membuat Kyara malah semakin jauh masuk kedalam hidup Ryan. Dan memporak-porand...