40. A Fiwe Years Leter

105 6 11
                                    

••••

Happy Reading ❤️
_________________

Kyara tengah sibuk di depan laptopnya. Hari ini jadwalnya sangat padat. Mulai dari pertemuannya dengan klien, pembahasan tentang proyek baru, dan rapat penting untuk membahas kerjasama dengan partner bisnisnya. Untung saja Kyara selalu di bantu oleh sekertaris andalannya, jadi tugasnya sedikit ringan dan tidak terlalu berat.


Gadis yang sekarang sudah berusia dua puluh empat tahun itu kini sudah sukses menjadi CEO di usianya yang mungkin masih terlalu muda. Dimana perempuan seusianya masih selalu bergantung kepada orangtuanya, atau masih sibuk mencari pekerjaan dalam artian masih jadi beban keluarga. Canda beban. Namun berbeda dengan Kyara. Sejak kepindahannya dari Indonesia, Kyara bertekad agar bisa sukses di usia muda.

Dua tahun lalu Kyara lulus dari universitas terkemuka di London. Sebagai hadiah atas kelulusannya, Kyara di beri kepercayaan oleh Oma-Nya untuk mengurus perusahaan yang ada di London. Awalnya gadis itu menolak, tapi ia tak enak hati dengan Oma-Nya yang sudah semakin sepuh itu. Itung-itung membahagiakan Oma-Nya. Karena dulu sewaktu Bu Sukma masih segar bugar, gadis itu selalu di manjakan. Jadi tidak salah jika Kyara membalas kebaikan Oma-Nya.

Tok... Tok... Tok...

Kyara yang sedang pokus dengan berkas yang ada di depannya itu teralihkan perhatiannya ke arah pintu.

"Masuk," ucap Kyara.

"Selamat siang Non," sapa Helen-sekretaris Kyara.

"Siang Helen," balas Kyara.

"Ada apa? Apa ada masalah?" tanya Kyara kepada sekretarisnya.

"Ada Non. Rapat nanti setelah makan siang di batalkan. Tuan Sam, pemilik perusahaannya mengalami kecelakaan pukul dini hari tadi. Keadaannya cukup parah tadi sekretaris nya yang menghubungi," tutur Helen.

"Yasudah tidak papa, nanti kerumah sakit untuk menjenguknya. Kamu cari tau dimana rumah sakit tempatnya di rawat, selesai makan siang kita berangkat," perintah Kyara yang langsung di angguki oleh sekretarisnya.

"Siap Non," ucap Helen dan langsung pergi meninggalkan ruangan Kyara.

Setelah kepergian sekretaris nya itu, Kyara hendak melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Tapi handphone nya berbunyi membuat Kyara menghela nafasnya sebentar. Tertera nama Lyli di handphone nya itu.

"Hallo?" ucap Kyara menempelkan handphonenya di telinga sebelah kanan.

"Lama banget si lu Ky angkatnya!" omel Lyli yang membuat Kyara menggelengkan kepalanya. Sedari dulu temannya yang satu ini memang tidak berubah, selalu tidak sabaran.

"Sorry Ly, Ibu Direktur ini lagi sibuk. Ada apa emang nya?" tanya Kyara.

"Mentang-mentang udah jadi Direktur lu, sombong amat-"

"Yaudah langsung ke intinya aja, kamu mau ngomong apa Ly. Bentar lagi ada Meeting soalnya," potong Kyara sedikit berbohong agar temannya itu berhenti mengomel.

"Oke jadi gini. Gue cuma mau nanya sama Lo Ky, emang bener Abang lo sama Chika mau nikah dalam waktu dekat ini?" tanya Lyli membuat Kyara mengerutkan keningnya.

My Dear Senior (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang