Di kamarnya, Lio tampak sedih. Ia berkali-kali mengecek ponselnya, entah karena apa dan entah apa yang ia tunggu. Tak lama kemudian seseorang menelpon Lio dan dengan malas Lio mengangkat.
"Halo?" sapa Lio malas.
"..."
"Terus ngapain izin sama gw?" tanya Lio bingung.
"..."
"Apaan sih, lo baper ke gw ya? Maaf ya tapi my mama dont like you," ucap Lio dan segera mematikan sambungan teleponnya. Tak lama ponsel Lio kembali berbunyi dan menampilkan nama Bara di sana.
"Iya, Bar?"
"Lo nyakitin Grey?"
"Maksudnya?"
"Barusan Grey bilang gitu."
"Apaan sih tuh anak."
"Berarti bener?"
"Gw cuma minta dia buat gak gangguin gw lagi emang salah? Lo kenapa sih Bar? Suka dia?"
"Jangan nyakitin Grey lagi, penghianat!"
"Bar, apaan sih jangan kekanak-kanakan! Lo sebenarnya ada masalah apa sih sama gw? Jangan cuma gegara cewek lo jadi kayak gini dong?"
"Lo tau apa? Salah lo banyak banget, pecundang! Lo bilang gegara cewek? Lo gak pernah ngerasain cinta sih makanya gak tau rasanya cewek lo digangguin orang."
"Apaan sih, yang kalian lakuin sekarang itu bukan cinta! Tapi hawa nafsu kalian masing-masing. Lo cuma tertarik sama dia dan lo gak bolehin orang lain gangguin dia karena rasa penasaran lo ke dia itu belum terpuaskan! Jangan salah gunain kata cinta lah."
"Lo tau apa, bahkan lo gak pernah dapet kasih sayang mama lo kan? Mama lo kan koma, hampir mati ya?"
"Jaga omongan lo ya!"
"Apa? Emang itu kenyataannyakan? Anak yang gak pernah dapet kasih sayang mama--
Prakk...
Lio melempar ponselnya ke lantai hingga layarnya pecah, Lio duduk di pinggir kasur sembari menatap kesal ponselnya.
"Gw pernah ngerasain elusan mama dikepala gw, walaupun cuma sebentar. Gw pernah dapet kasih sayang mama," lirih Lio.
***
Senja yang sedang asik mengobrol bersama teman-temannya tiba-tiba diganggu oleh segerombolan siswa dari kelas sebelah.
"Woi jendra!" seru seorang siswa berambut ikal dan berkulit sawo matang itu menepuk pundak Senja kuat. Senja yang tadinya sedang tertawa seketika raut wajahnya berubah muram.
"Apaan sih?" Senja melepas tangan si pria tadi sembari menatap kesal kepadanya.
"Gw baru tau satu hal nih, ternyata mamah lo hampir mati ya?" tanya pria itu blak-blakan sembari tersenyum jahat. Mendengar itu, tanpa babibu Senja langsung bangun dari kursi dan melayangkan tinjunya ke wajah si pria. Membuat pria itu huyung, beruntung tubuhnya ditangkap oleh anak buahnya. Suasana kelas seketika sepi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rajendra
Teen FictionSQUEL dari YOUNG MOM. ☜☆☞ Tawa yang ia nampakkan adalah luka yang ia pendam.