11. Lo kenapa?

1.7K 221 17
                                        

Senja meyusuri koridor sekolahnya dengan langkah gontai, sesekali ia menguap dan memuyu matanya. Saat ingin menaiki lantai dua ia berpapasan dengan Himawari dan langsung berbalik badan. Himawari mengacuhkan Senja yang terlihat aneh hari ini.

"Ajak gak ya?" gumam Senja saat menaiki anak tangga lantai dua. Himawari sudah duluan masuk ke kelasnya. Senja jadi teringat permintaan Mamanya yang menginginkan untuk membawa Himawari ke rumahnya. Jika dituruti, Senja akan merasa canggung apa lagi dia gengsi berbicara dengan rivalnya itu. Jika tidak dituruti mamanya akan sedih.

Senja memasuki kelasnya dan langsung duduk di depan bangku Himawari, mengganggu Hima yang sedang membaca buku paketnya. Hima menatap Senja datar. "Ngapain?" tanya Himawari.

"Duduk."

"Pindah."

"Lah kenapa?"

"Bukan kursi lo."

"Ya tersera-."

"Ganggu!"

"Jutek amat sih!"

"Buru!"

"Kenapa?"

"Bukan tempat du-"

"Terus gw harus nuru-"

"Ya"

"Gak mau!"

"Terserah!"

"Iyalah terserah g-"

"Jangan berisik masih pa-"

"Peduli banget g-"

"Diem!"

Ya ampun, pagi-pagi sudah ribut saja dua orang ini. "Hima?" panggil Senja sembari bertopang dagu.

"Lo kok jutek banget si~?" tanya Senja selanjutnya sembari menatap Hima yang sedang menatap buku paketnya.

"Hima?" panggil Senja lagi. Senja tau untuk mengajak Himawari ia harus melembutinya habis-habisan. Walaupun dalam hati ia geli sendiri.

"Cewek itu harus lemah lembut loh, gak boleh dingin-dingin ntar gak ada yang mau loh." celetuk Senja masih menatap Hima. Batinnya merasa jijik saat mengatakan itu huek.

"Berisik!" ketus Hima.

"Gak boleh gitu Hima, nih ya gw kasih tau. Cowok itu suka cewek yang lemah lembut, pinter, polos-"

"Gw bukan cewek polos, gw gak lemah lembut."

"Hima?!"

"Apa?!" Hima akhirnya mengangkat kepalanya dan bertabrakan dengan mata coklat pekat milik Senja. Hima sempat terdiam sejenak memperhatikan ekspresi Senja yang tidak biasa ia tunjukan. Kenapa Senja tampak menggemaskan?

Hima segera menggeleng kepalanya dan mengipas tanganya didepan kepala. "Lo lagi mikirin apa hayoo?" goda Senja.

"Ada apa?" tanya Hima yang mulai jengah, jika Senja terus berada di sini. Bisa-bisa ia terkena dosa karena ketampanan Senja.

"Ke rumah gw yuk?" tanya Senja.

"Ha?" Hima bingung, Senja mengajak ke rumahnya?  Ini Hima yang salah dengar atau Senja yang salah orang?

"Ck, mama gw pengen ketemu sama lo!" celetuk Senja sedikit keras membuat teman-temannya yang lain terdiam.

"Apa?" Hima sedikit mendekat untuk mendengarnya kembali, takut ia salah dengar lagi.

"Mama. gw. pengen. ketemu. sama lo." jawab Senja penuh penekanan, padahal ia tidak berteriak namun teman sekelasnya mendengarnya dengan jelas. "Apa?!" kaget teman-temannya.

RajendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang