2. kelas bimbel

2.1K 208 28
                                        

Note: Senja dan Rajendra adalah orang yang sama, jadi maklum ya kalau aku nulisnya kadang Senja kadang Rajendra.

----°°°°°°°°°°°°°-----

"Ingat, kalo dia mau dorong kamu, kamu cukup menghindar. Sebisa mungkin jangan buat keributan, jangan berantem kayak preman. Tapi kalo kamu terkepung dan keadaannya darurat dan kamu gak bisa menghindar lagi. Lawan mereka sampe pingsan! Paham?" peringat Kay pada Senja yang sudah siap dengan seragam sekolah.

"Hm!"

"Lagi, jangan berantem cuma karena masalah sepele. Apalagi gara-gara cewek, dan jangan ikut campur masalah orang lain kalo gak darurat!"

"Satu lagi, jangan sering ngumpat nanti kamu kelihatan rendah."

Begitulah ingatan Kay tentang Senja saat Senja masih SMP. Setelah kejadian itu Senja tidak lagi diganggu oleh mereka-mereka yang membuli Senja.

Kay memasuki kamar tempat Alisya dirawat, ada beberapa suster disana. Saga yang sekarang sudah menjadi seorang dokter juga membantu perawatan Alisya.

Kay tak bisa berkata apa-apa lagi di depan Alisya yang terbaring kaku. Kay hanya bisa menggenggam tangan Alisya dan berdoa semoga ia kembali sadar. Kay mengusap kepala Alisya penuh kasih sayang. "Kapan kamu bangunnya ... udah 12 tahun sejak kecelakaan dan kamu belum bangun-bangun juga. Anak-anak kangen kamu, mereka butuh kamu," ujar Kay yang tentu saja ia tahu Alisya tidak mendengarnya. Kay bangkit dan mengecup kepala Alisya sebelum keluar dari sana.

Sedangkan Senja yang baru saja menyelesaikan sholatnya sedang menengadahkan tangan dan berdoa sekarang. Semoga Alisya cepat sadar kembali, ia sudah sangat-sangat rindu pada ibunya itu.

Senja melipat sajadahnya dan menaruhnya di atas tempat tidur. Selanjutnya, ia kembali membuka buku matematika dan mempelajarinya. Ia terus mempelajari beberapa pelajaran dan mengingat-ingat untuk mengajarkannya kembali pada adik-adik kelasnya esok. Senja berhenti sejenak saat azan isya berkumandang dan kembali menunaikan sholatnya. Setelah itu belajar lagi.

Akhirnya, Senja menutup buku paket terakhir yang sudah selesai ia pelajari. Senja duduk bersandar di atas kursi belajarnya dan menengadahkan kepalanya ke langit-langit kamarnya.

"Ya Allah, kangen banget sama mama," ujar Senja sembari menutup kedua matanya, setelah itu Senja beranjak dari kursi, membuka pintu dan berjalan ke kamar mamanya dirawat. Senja masuk dan mencium pipi Alisya sejenak dan memandangi wajah pucat ibunya.

"Jangan kasih Senja harapan gak jelas ma, mama cepet sembuh," ucap Senja dan keluar dari kamar Alisya. Selanjutnya ia melihat Lio yang akan memasuki kamar Alisya.

RajendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang