Rajendra

1. bayangan masalalu

Senja menatap matahari yang sedikit lagi hampir terbenam di ufuk barat melalui kaca jendela di kamarnya. Senja melangkahkan kakinya keluar dari kamar menuju balkon yang ada di samping kamarnya.

Senja membuka pintu balkon dan berjalan hingga ke pembatas balkon. Tunggu, ini balkon atau atap? Sepertinya lebih cocok disebut atap pertama? Entahlah, sebut saja balkon.

Senja mengamati langit yang sedikit berwarna merah muda dan orange, tanpa sadar senyum terbit di bibir Senja.

Namun, tiba-tiba ponselnya bergetar dan menampilkan nama 'zaki' di sana. Senja segera mengangkat telepon dari Zaki.

"Apa?" tanya Senja lansung.

"Ja, para guru suruh gw sama lo jadi pembimbing anak-anak, olimp matematika, fisika, geografi, sama kimia," jawab Zaki to the point.

"Ee buset, banyak banget!" kaget Senja.

"Masing-masing kita pilih dua, mau yang mana lo?"

"Math sama Geograf aja deh, kasian gw sama lo," ujar Senja sembari terkekeh geli.

"Si anju, kok gw yang susah-susah sih?!"

"Yee ... tadi suruh milih!"

"Ah ... kenapa papa gw pinter sih kan gw ketularan!"

"Kalo papa lo gak pinter, lo gak bakalan hidup enak. Pinter itu lebih enak dari pada bodoh, orang bodoh mah sering dibodoh-bodohin!"

"Ah ... yaudah, jadwalnya masing-masing pelajaran dua-dua jam. Mulai dari besok sampe dua bulan kedepan!"

"Lah? Berarti kelas malam dong?"

"Lah, iya soalnya gak bisa siang. Kita belajarkan full time, dari pagi sampe sore. Jadi kira-kira kita pulangnya jam ... delapan malam!"

"Ee buset, kapan gw mainnya. Masa abis belajar malah ngajar? Trus sholat ama makan? Mandi?" tanya Senja.

"Di sekolahkan ada mushola, kantin juga mulai besok disuruh buka sampe jam delapan soalnya kita makan di kantin. Soal mandi, ntar pulang kerumah mandi lah!"

"Ya kali! Dari pagi sampe malem di sekolah trus gak mandi? Gak lengket tu badan?"

"Makanya jangan hiperaktif, kalo di sekolah mulai besok gak boleh main basket atau voli kalo bukan jam olahraga trus juga jangan lari-larian kek kecolongan! Stop kejar-kejaran sama Gin kalo kalah main game! Jangan teriak-teriak juga. Eh satu lagi, jangan manjat pohon!"