Merry Christmas everyone🎉
🍁
Setelah aku dan Rhea selesai mandi menggunakan kamar mandi sederhana milik wanita tua tadi, kami memutuskan berkeliling daerah itu sore ini demi membuang waktu sampai kami dapat kamar untuk malam ini.
"Bagaimana jika kita ke Club untuk merenggangkan otot?" Rhea menyarankan.
"Kurasa Terlalu sore Rhe, bagaimana jika besok malam? Hari ini kita bisa makan dan melihat bangunan-bangunan disekitar sini?" Aku coba mengalihkan keinginan Rhea untuk bersenang-senang langsung dihari pertama kami sampai di Brazil.
Karena aku tidak mau kami mabuk atau hangover di hari pertama berada dinegara itu dan kami bahkan masih belum memiliki tempat pasti untuk menginap malam ini.
"Baiklah.. aku tidak sabar menunggu hari esok." Rhea tersenyum miring.
Setelah cukup lama berkeliling beberapa tempat, Tidak terasa matahari sudah menghilang ditelan gelapnya langit malam.
Aku dan Rhea akhirnya memutuskan kembali ke penginapan tempat mereka akan tinggal.
"Apakah kami sudah bisa masuk ke kamar kami, mam?" Tanya Rhea.
"Pengunjung itu belum keluar." Ujar wanita tua itu memandang Rhea sejenak lalu kembali menonton siaran televisi.
"Tapi aku sudah membayar uang muka untuk kamar itu. Ini sudah lewat dari jam check out!" Bentak Rhea.
"Kau bisa ambil uang mu, young lady. Dan percayalah, Hanya tempat ini yang tersisa sekarang." Ucap wanita itu tidak kalah kesal.
Rhea mengendus penuh emosi.
Aku menarik lengan Rhea, dan mencoba menenangkan nya.Bertengkar dengan wanita itu tidak akan Memberikan keuntungan apapun pada kami.
"Bagaimana jika sambil menunggu, kita duduk di club sekitar sini untuk bersantai?" Tawarku akhirnya.
Dan syukurlah Rhea mengangguk setuju.
Lalu aku menghampiri wanita paruh baya itu, "Mam, kami tidak punya tempat lain untuk menginap malam ini. Tolong, bantu kami. Paling tidak jika ada pengunjung yang checkout, berikan kamar itu pada kami."
Wanita paruh baya itu mengangguk tidak ramah walau tidak sekesal tadi saat berbicara pada Rhea.
"Terimakasih." Ucapku lagi.
"Tinggalkan nomor mu, aku akan memberitahukan ketika kamarmu siap." Kata wanita itu.
"Aku belum membeli nomor untuk kupakai, tapi aku akan kembali malam nanti. Kuharap ada kamar yang kosong" kataku tegas tapi berusaha tersenyum ramah.
Jujur saja, Aku kesal. Seharusnya hari ini aku dan Rhea beristirahat setelah penerbangan panjang dan seharian berjalan.
Tapi kami tidak punya pilihan.
Motel-motel didaerah sini sudah penuh semua, karena lusa akan ada perayaan festival octoberfest.Dimana itu merupakan festival yang paling ditunggu-tunggu berbagai turis dari belahan dunia yang berkunjung ke Brazil untuk menikmati berbagai makanan khas Jerman dan bir sepuasnya.
Disertai dengan pesta kostum juga nyanyian serta tarian sepanjang jalan kota itu.
"Baiklah." Jawab wanita itu.
...
Kami sudah berada di club malam -paling besar katanya di kota ini- yang berada cukup jauh dari tempat kami menginap, karena beberapa tempat yang tadi sempat kami lewati terlihat kecil dan sangat penuh.
"Tequila 2, please." Ucap Rhea pada pelayan yang menghampiri kami.
"Aku orange juice saja, Rhe" sergahku.
Membuat pelayan itu menghentikan langkahnya yang hendak meninggalkan kami.
"Kita di Brazil, honey.. sekali-sekali kau harus menikmati masa mudamu, Elle."
Aku menghela napas pasrah, dan pelayan itu tersenyum ramah kepada kami berdua lalu berlalu pergi.
Hanya beberapa saat akhirnya pelayan itu membawakan pesanan kami.
Rhea mengangkat gelasnya dan mengarahkannya padaku.
"Cheers untuk kehidupan yang lebih baik, untuk kebahagiaan dan kebebasan." Ucap Rhea sedikit berteriak karena dentuman musik yang memengarkan telinga kami.
"Cheers." Sambutku lalu kami menengak habis cairan coklat bening itu dalam 1 kali tegukan.
Seketika saja cairan itu membakar tenggorokanku, membuatku hampir memuntahkan nya.
Rhea tertawa melihat ekspresiku.
"Selanjutnya tidak akan seburuk itu." Bisik Rhea yang terdengar lebih keras dari seharunya.Aku hanya terkekeh sambil menyesap mulutku.
Berjam-jam berlalu, entah sudah berapa banyak gelas tequila dan berbagai macam minuman lain yang sudah kami tegak.
Aku dan Rhea bahkan sudah menari-nari dimeja kami sambil berdiri.
Sesekali Rhea berteriak ikut melantunkan lagu berbahasa Portugis yang dibawakan DJ.
Membuat aku tertawa melihat kelakuan gila gadis itu."Elle, aku harus ke toilet. Tunggu disini." Ujar Rhea dengan nada suara terulur-ulur.
Dia mabuk, aku tau itu.
Tapi Rhea selalu menampik kenyataan itu, katanya dia ratu alkohol dan minuman sedikit itu tidak akan membuatnya mabuk."Aku akan pergi bersama mu." Kataku.
"Tidak, tunggulah disini Elle. Pelayan akan mengantarkan minuman lagi."
"Tapi, Rhe—.."
"Aku baik-baik saja, baby. Tunggulah disini, aku tidak mau mereka mengambil tempat kita. Kita bahkan baru memulai pesta ini." Jelas Rhea seraya bergerak mundur dan berkali-kali hampir jatuh karena tubuhnya terlihat sempoyongan.
Dan, Aku hanya bisa mengangguk pelan.
Grizelle
Rhea
-TH-
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
Romance-5th- WARNING‼️‼️‼️ 21++ 🔥🔥🔥 Kebijakan pembaca sangat dibutuhkan. So, pilih bacaan nya sesuai umur ya..✌🏻 *** "Aku bersumpah, Kau akan membayar ini sampai akhir hidupmu, bajingan!" Ucapnya penuh rasa kehilangan. Aku tidak bergeming. Aku masih t...