LOST - 41

421 26 1
                                    


Grizelle

Sudah 3 hari ini aku tidak bekerja di Club, aku sempat menanyakan hal itu pada Carlos.
Tapi Carlos hanya bilang jika itu perintah Dante, aku harus bertanya sendiri pada Dante jika ingin mengetahui alasannya.

Dan sudah 3 hari ini juga, Dante bersikap aneh.
Tatapan nya, sentuhannya.
Seakan-akan, waktu yang kami lewati, kebersamaan yang kami lewati akan segera berakhir.

Tadi malam..

Aku dan Dante masih terdiam dalam kesibukan kami menghirup oksigen yang sudah menipis diparu-paru karena pertempuran panas kami barusan.

Sesaat setelah napas nya kembali Normal, Dante berbalik menghadapku.
Dia menatapku lekat, memperhatikan setiap inci tubuhku, jarinya bergerak membelai dari dahiku, hidung, bibir, dagu, leher.. matanya menangkap gambar tubuh telanjang ku lekat, seakan itu akan menjadi malam terakhir kami bertemu.

"Apakah ada sesuatu?" Tanyaku menatap kedalam matanya yang masih betah berkeliling ditubuhku.

Hubunganku dan Dante terbilang cukup mengalami kemajuan.
Meskipun sikap Alpha Dante masih sama, tidak menerima penolakan, tidak mudah menjelaskan tapi saat ini semua terasa benar untuk ku.

Entah apa nama dari semua ini, apapun itu aku nyaman didekat nya. Dan mulai terbiasa bersamanya.

"Tidak."

"Tatapan mu."

"Tatapanku?" Tanya nya.

"Seakan kau akan meninggalkan ku."

Dante menghela napasnya berat.

"Kau akan meninggalkan ku?" Suara ku terdengar seperti merengek. Ketakutan pasti terlukis jelas diwajahku sekarang.

Good job, Elle. Kau sudah memberikan semua yang kau miliki, sekarang harga dirimu yang hanya tersisa sedikit itu? Batinku mengejek.

"Tidak. Aku tidak memiliki alasan untuk itu." Dante terlihat rapuh, ini kali pertama nya aku melihat itu diwajah Dante.

Pria yang diam-diam sudah mencuri hati ku dan hidupku.
Ya hidupku, napasku, segalanya.

"Mungkin sebentar lagi, kau yang akan meninggalkan ku.." suara Dante terdengar rendah dan pelan, ada berjuta kesedihan disana.

"Aku? Tidak. Aku tidak akan meninggalkan negara ini. Aku bahkan belum bisa membayar 10% dari hutangku padamu."

Alasan itu terdengar masuk akal.
Aku tidak akan pergi dari tempat ini sebelum aku bisa membayar semua hutangku kan? Tentu Dante tidak akan melepaskan aku kan?

Dante memaksakan senyum palsunya, dan menarik tubuhku tidur diatas dada telanjang nya.

"Aku akan mengirimu ke Ilha Grande."

"What? I mean, Untuk apa? Kau akan menjual ku?"

Apakah Dante sudah bosan padaku?
Apakah dia akan menyingkirkan ku seperti yang selama ini kutakutkan.
Apakah perkembangan sikap nya padaku hanya cara dia supaya aku dengan sukarela membuka pahaku untuk nya?
Ya Tuhan. Andai bisa, aku ingin menanyakan semua hal itu pada nya.

"Menjual mu? Apakah aku begitu buruk di matamu?" Dante lagi-lagi mengerutkan dahinya.
Seakan dia tidak percaya dengan apa yang baru saja kuucapkan.

Aku bergerak dari dada Dante, aku duduk membelakangi tubuhnya.

"Apa kau benar-benar menginginkan ku seperti yang selama ini kumengerti?"

Tiba-tiba saja pertanyaan itu keluar dari mulutku tanpa aku sadari.
Sebenarnya aku tidak akan siap dengan jawaban apapun yang akan keluar dari mulut Dante.
Tapi jika jawaban itu buruk, nanti atau sekarang tetap akan menyakitkan, kan?

LOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang