🍁
"Aku tidak mengerti jalan pikiran mu, Dee!" Mia berdecak kesal.
Dante hanya diam sambil menyesap minuman coklat bening ditangan nya.
"Kenapa tidak kau biarkan jalang itu pergi?! Kau tidak berpikir menjadikan dia mainanmu kan?" Mia menatap curiga kearah Dante.
"Mainan?" Dante tersenyum geli.
"Lalu kenapa tidak kau biarkan dia pergi?!" Tuntut Mia lagi.
"Jika ku biarkan dia pergi, semua orang akan berpikir kalau aku begitu mudah."
"Jelaskan, jangan berbicara menggantung, tolong!"
"Dia masuk ke Bar ku dan minum sepuasnya lalu membuat kekacauan. Dan kau mau aku melepaskan dia begitu saja? Lalu apa yang harus aku lakukan ketika semua itu terdengar oleh orang lain?"
"Oh.. baiklah. Aku mengerti. Dan apa yang akan kau lakukan pada nya? Aku yakin kau tau dia tidak akan sanggup membayar tagihan itu."
"Aku sedang memikirkan nya." Dante tersenyum penuh makna.
Dia masih yakin, bahwa gadis itu adalah orang suruhan Vicente untuk memancing nya, dan mengganggu nya.
Dia tidak sebodoh itu untuk terpancing lagi oleh permainan musuh bebuyutan nya itu. Lagi.
Dante
"Selamat tinggal, jalang.." ucap Mia pongah pada gadis berwajah sembab itu.
Carlos menarik tangan gadis itu ketika dia masih berlutut untuk memohon pengampunan ku.
"Kumohon, Sir.. please. Aku akan membayar nya, aku akan melakukan apapun untuk membayar tagihan itu."
Pinta gadis berambut pirang itu pilu."Maka, pergilah ke Cielo." Ujar Mia mewakilkanku.
Sedangkan aku masih menatap kearah gadis yang masih bersimpuh didepan kakiku.
"Sir, please. Aku bisa mengerjakan apapun, membersihkan tempat ini, mencuci gelas dan piring, mengantar minuman, apapun. Asal jangan rumah pelacuran. Kumohon.. Sir." Lagi mohon gadis itu dengan tetesan airmata yang akhirnya membasahi pipinya.
"Pilihan mu cuma 2, bitch! Cielo atau Kantor polisi."
Gadis itu menatap Mia sekilas dengan putus asa.
"Tanpa passport mu, kau kira polisi tidak akan mempenjarakan mu? Lebih baik kau ke Cielo, paling tidak kau dapat uang untuk kembali kenegara mu dari pada ditangkap polisi. Kau akan menjadi budak seks mereka setiap hari, gadis tolol!" Lagi ucap Mia seraya tersenyum menghina.
"Apa? TIDAK! Aku mohon, Sir.. ampuni aku sekali ini saja. Kumohon. Aku lebih baik mati daripada ke rumah pelacuran itu atau pun masuk penjara." Ucap gadis itu benar-benar terisak sekarang.
Tubuhnya tampak bergetar dan ketakutan nampak jelas diwajahnya.
"Jangan bermain drama, jalang. Kau kira kau bisa seenaknya bertingkah ditempat kami lalu kami akan melepaskanmu seperti tidak terjadi apapun? Ha!" Bentak Mia sarat dengan ejekan.
Gadis itu menatap Mia dengan mata basahnya, terlihat kemarahan dari mata nya.
Aku yakin, jika dia tidak disituasi seperti ini, dia pasti akan menerkam Mia. Aku rasa dia Gadis yang tidak bisa dibilang lemah.Dan Sekali lagi gadis itu menyentuh kaki ku, menatapku dengan putusasa.
"Kalo bener dia adalah orang suruhan Vicente, dia benar-benar aktris berbakat yang membuatku hampir iba." Batinku.
"Apa yang kau tunggu? Seret dia! Rengekan nya membuat aku muak!" Teriak Mia pada Carlos.
Dan cepat Carlos menarik tubuh gadis itu, gadis itu masih meronta dan terdengar Suaranya memohon dalam isak tangis.
Tanpa disangka gadis itu menarik pistol yang ada dibelakang tubuh Carlos dan mengarahkan ke kepalanya.
"Lebih baik aku mati daripada pergi kesana. Kumohon.." ujar gadis itu.
Jarinya berada tepat didepan pelatuk, Tangannya gemetar.
Matanya dan mataku bertatapan, Saling mengunci."Wah, bagus. Pilihan bagus. Mati pilihan yang cukup bijak." Ujar Mia seraya tertawa angkuh.
Grizelle
Dante Miguel
Mia
Carlos
-TH-
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
Romance-5th- WARNING‼️‼️‼️ 21++ 🔥🔥🔥 Kebijakan pembaca sangat dibutuhkan. So, pilih bacaan nya sesuai umur ya..✌🏻 *** "Aku bersumpah, Kau akan membayar ini sampai akhir hidupmu, bajingan!" Ucapnya penuh rasa kehilangan. Aku tidak bergeming. Aku masih t...