LOST - 40

465 29 6
                                    

Dante

"Katakan.." kata Mia yang menangkap tatapan penuh makna yang Dante lemparkan padanya.

"Aku ingin kau membawa gadis itu dan teman nya bersembunyi untuk sementara waktu."

"Aku? Tidak. Aku tidak mau." Mia membuang padangan nya.

"Hanya kau satu-satunya yang bisa kupercaya."

"Aku sudah memberikan mu peringatan, Dee! Gadis itu hanya akan membawamu dalam masalah. Lihat sekarang! Ini bahkan lebih buruk dari 5 tahun lalu!" Mia setengah berteriak.

Mia bergerak mondar mandir dengan tangan terlipat didadanya.

"Kau berjanji?" Tanya Dante tanpa menggubris kata-kata Mia yang pada kenyataan nya 100% benar.

"Katakan pada ku yang sebenarnya.. apa sebenarnya alasan mu melindungi gadis itu?"Tuntut Mia tanpa merasa kesal perkataannya barusan tidak digubris oleh Dante.

Mia tau; itu adalah kebiasaan buruk Dante. Dante tidak akan berbaik hati menjawab pertanyaan yang tidak perlu dan tidak mau dia jawab.

"Aku tidak mau dia menjadi korban karena permusuhanku dengan Vice." Dante terpaksa menjawab pertanyaan Mia, dia harap Mia mau menerima alasannya.

"Jangan membohongiku, Dee. Aku tau bukan itu alasan utamamu. Katakan, atau aku tidak akan mau membantumu." Mia menatap tajam.

Dante menghela napasnya pelan.

"Kau jatuh cinta pada gadis itu?!" Mia tidak sabar menunggu kata- kata keluar dari mulut pria yang dihormatinya itu.

Dante lagi-lagi hanya diam.
Dan Mia tau, diam nya Dante menandakan tebakan nya benar.

"Katakan. Aku ingin mendengarnya dari mulutmu." Tuntut Mia.

"Ya. Aku jatuh cinta padanya, Mia. Jadi, tolong jaga dia." Kata Dante akhirnya.

"Kapan?" Mia tidak bisa menyembunyikan rasa tidak sukanya.

"Jawab aku, Dante." Tuntut Mia.

"Cukup lama." Jawab Dante, suaranya terdengar pelan.

Mia terdiam beberapa saat, demi menyerap pernyataan Dante barusan. Kemudian, mau tidak mau Mia mengangguk kan kepala nya pelan sebagai jawaban.

"Bersembunyilah untuk beberapa waktu, jika sudah aman aku mau kau mengantarkan Grizelle dan teman nya menyeberangi Rio de Janeiro, lalu Bella yang akan membawa nya kembali ke New York." Dante menjelaskan dan dibalas anggukan terpaksa dari Mia.

Kenapa harus Bella?
Karena jika itu Mia, kemungkinan besar Fernandez akan tau.
Bella bukan seseorang yang pernah ditemui oleh Fernandez jadi itu lebih baik dan aman untuk rencana Dante.

Suara pintu mengalihkan pandangan Dante.

"Gadis itu tidak ada dikamar nya!" Ucap Carlos terengah-engah.

"Cari di seluruh club, digudang, semua tempat, bahkan seluruh kota ini. Berikan semua rekaman CCTV padaku." Perintah Dante, seluruh wajahnya menyala.

"Kau terlalu berlebihan, Dee! Biarkan jalang itu pergi! Itu lebih baik!" Mia membuka mulut kejamnya.

Dante sontak menatap tajam kearah Mia yang sedang duduk dengan santai di sofa kantor Dante.

"Apa aku salah? Ini lebih baik, Dee! Pikirkan itu. Kau tidak perlu mengambil resiko yang--..."

"Tutup mulutmu, atau tinggalkan tempat ini. Mia!" Bentak Dante.

Membuat Mia mengerutkan bibirnya.
Mia ingin membuka mulutnya dan marah pada Dante.
Tapi Mia tau, tatapan itu.

LOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang