LOST - 46

425 29 5
                                    

Finally, udh diujung cerita.. Gimana? Gimana? Pada suka gak LOST? Oia, skligus mau minta Maaf ya slow update banget. Anak lagi UTS..
semoga masih pada sabar yaa.. lav~~❤️❤️

Grizelle

Aku dan Dante itu sudah berada didalam mobil meninggalkan kediaman Vice.

Mataku mencuri pandang pada buku jari Dante yang terlihat terluka, juga pada pelipis dan bibirnya yang berdarah.

"Bisakah kita berhenti?" Tanyaku menatap wajah Dante yang masih terlihat tampan meski penuh luka dan lebam pada tulang pipinya.

"Tidak. Tidak sekarang." Jawab Dante tanpa menatapku.

Dante terlihat kuatir, was-was dan sedikit takut.
Entah untuk apa.
Tapi ini pertama kalinya aku melihat itu diwajahnya.

"Berhenti, Sir." Lagi pintaku tapi Dante tidak menghiraukan.
Dia tetap memacu mobilnya kencang membelah jalanan malam kota itu.

"Sir!" Kataku sedikit membentak.

Membuat Dante menepikan mobilnya seketika, matanya menatapku tajam.
Tanpa aba-aba Dante menabrakan bibirnya padaku, melumat bibirku kuat.

Aku bisa merasakan rasa logam dari darah yang ada dibibir nya.
Ciuman nya begitu menuntut, ada rasa kesal bercampur rasa takut didalamnya.

Aku membalas ciumannya, meski beratus pertanyaan dan keraguan tentang pria ini memenuhi pikiran ku, tapi satu ciuman saja dari nya bisa membuat semua itu menghilang.

Ya Tuhan. Ini gila.

Tangan Dante menarikku, membawaku pada pangkuannya.
Jari-jari tangannya meremas bokongku, membuat desahan kecil lolos diantara ciuman kami.

Perlahan jarinya menyelinap dibalik kain kuning pastel yang menutupi pahaku, menyentuh pinggangku.
Bisa kurasakan tengah tubuhnya mengeras dibawah tindihanku.

Sesuatu yang begitu besar ingin meledak didalamku.
Sentuhan dan ciuman nya begitu aku rindukan sejak kemarin malam.

Aku memberanikan diri membawa jariku, menarik kancing dan resleting celana jeans hitam nya sekaligus.
Bisa kurasakan bibir Dante melengkungkan senyum diantara ciuman kami.

Dante membantuku menarik turun jeansnya sampai kelutut kakinya, jarinya menggeser celana dalam Thong ku, hingga kekerasan nya sekarang berada tepat didepan kelembabanku yang sudah berdenyut mendamba.

Aku tanpa takut menarik kekerasannya dan membawanya perlahan kedalam lipatanku.

"Aaghhh.." desahan Lolos dari bibirku saat kekerasan Dante terbungkus sempurna didalam tengah tubuhku.

Dante

Gadis itu bergerak naik turun, menikmati setiap inci ereksiku yang berkedut didalam dirinya.

Aku menarik Bibirku, membawa ciumanku pada payudaranya yang bergerak seirama tubuh indahnya.

Lenguhan dan getaran berlomba didalam diri gadis itu.
Shit! Aku begitu merindukan gadis ini.

Tanganku menekan pinggang gadis itu, membawa pinggulku bergerak naik dan turun seirama gerakan gadis itu, memperdalam hentakan ku pada keketatannya yang meremas ereksiku.

Beberapa saat gadis itu mendesah semakin keras, tubuhnya bergetar, pahanya menegang.

"Aaghh..Dan.... Dant.... aahhh.." racau nya terdengar indah.
Membuat gairah semakin bergejolak didalam diriku.

Sampai gadis itu terkulai lemah diatas pangkuanku, aku memeluk gadis itu, membalik posisi kami hingga sekarang gadis itu berada dibawahku tanpa melepaskan tautan kami.

LOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang