LOST - 14

671 43 1
                                    

Dante

Suara ketukan pintu sedikit mengusik tidurku.

"Masuklah." Kataku masih dengan mata terpejam.

"Dee.. Jose sudah menelpon ku." Kata Carlos.

"Pukul berapa ini?" Tanyaku tanpa menggubris perkataan Carlos.

"Pukul 8." Jawab Carlos.

Shit! Tubuhku tidak berfungsi sebelum pukul 10.

"Kembali lah nanti." Kataku masih dengan mata terpejam.

"Tapi, Dee..." Carlos berucap ragu.

"Ada apa?" Endusku kesal.

"Mia sekarang sedang menyeret gadis itu dan akan membawanya ke Cielo."

"Apa?!" Aku sontak bangun dari tidur yang sepertinya masih enggan melepaskanku.

"Kau tau Mia.." Ujar Carlos seraya mengangkat bahunya.

Mia, gadis tempramental.
Tapi juga salah satu orang kepercayaanku.
Meskipun dia kasar dan mudah marah, Dia gadis yang setia dan sebenarnya berhati baik.

Aku mengambil kaos putihku yang ada diatas sofa dan memakainya asal Lalu berjalan melewati Carlos.

Carlos menahan lengan ku.

"Kau harus dengar apa yang dikatakan Jose, Dee.."

"Apa katanya?"

Sial, aku lupa informasi apa yang Jose dapatkan tentang gadis itu.

"Teman gadis itu pergi bersama seorang anggota Vicente. Julio.. dan, kemungkinan.." Carlos menghentikan perkataan nya ketika melihat wajahku seketika berubah merah padam.

"SIAL!" Aku memaki dan berjalan cepat menuju gudang dibasement rumahku.

Grizelle

"Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku!" Aku berusaha melepaskan cengkraman tangan wanita ular itu.

Fuck!
Pagi-pagi tadi Wanita itu mendadak menerobos gudang, mengguyurku dengan seember air dan menyeretku dari tempat aku tidur lalu menarik kasar lengan ku.
Aku merasa seperti Cinderella di abad 21.

"Jalang sialan! Kau akan merasakan akibat dari rencana busukmu!" Bentaknya tapi tidak melonggarkan cengkraman nya pada lenganku.

Shit!
Andai aku bukan didaerah kekuasaan nya dan aku tidak berharap belas kasihan dari kekasih nya.

Kekasih?
Oh. Sungguh, aku berharap wanita ini bukan kekasih dari pria bertatto itu.
Meskipun pria bertatto itu kelihatan bukan pria yang baik.
Tapi dia pria yang sangat tampan dan berkharisma.
Wanita ular ini tidak cocok untuknya.

Tapi, Siapapun dia, mungkin dengan tidak mencari masalah dengan nya aku bisa membuat pria bertatto merasa kasihan atau memberi sedikit kebaikan nya padaku.

"Apa yang kau bicarakan? Tolong lepaskan tanganku, ini sakit." Aku berbicara serendah mungkin.
Agar tidak membuat wanita gila ini semakin menggila.

"Jangan pura-pura baik, jalang kecil! Kau kira aku akan merasa iba dengan wajah malaikatmu?! Hah?!" Bentaknya lagi.

Aku menarik napas panjang, berusaha mengatur sengatan emosi yang mulai bangkit dalam diriku.
Wanita ular ini sudah berkali-kali memanggilku jalang. Menyebalkan.

"Aku tidak tau apa yang kau bicarakan, nona!" Kataku tegas lalu menarik paksa tanganku dari genggaman nya.

Wajah wanita itu lebih merah sekarang, matanya menatapku tajam dan terlihat dia terkejut pada sikapku yang seperti menantang nya.

LOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang