LOST - 8

737 43 3
                                    


"Nona, kau harus bangun! Kami akan segera tutup." Suara seseorang terdengar samar-samar ditelingaku.
Aku ingin menjawab tapi aku kehilangan kendali atas lidahku.

Mulutku berusaha mengeluarkan kata-kata, tapi terdengar seperti gumaman.
"Dimana temanku? Apa kau melihatnya?"

Meskipun tidak yakin, aku harap orang itu bisa mendengar apa yang kukatakan.

Lagi, kurasa kan tubuhku seperti di gerak-gerakan.
Mendadak membuat perutku bergejolak, ada rasa tidak enak yang bergulat diperutku.

Belum sempat aku menganalisis apa itu, kurasa cairan pahit dan berbau tidak enak keluar dari mulutku.

Aku muntah. Shit!

Cairan yang terasa seperti air selokan itu menyembur dan merembes dari mulutku dan mengotori meja juga lantai di sekitarku berada.

Samar aku melihat seorang pria menatapku kesal bercampur prihatin.

Aku coba berucap tapi kata itu tidak keluar, hanya cairan yang lagi-lagi mengambil alih mulutku.

"Biarkan dia, bersihkan nanti setelah dia selesai mengeluarkan seluruh isi perutnya." Kata Pria itu entah pada siapa lalu berlalu pergi.

Cukup lama akhirnya aku berhenti mengeluarkan seluruh isi perutku.
Dan aku merasa tubuhku bersandar pada sesuatu, sesuatu yang dingin dan keras.

Dentuman musik yang keras sudah berangsur mengecil lalu menghilang.
Meskipun masih susah, aku berusaha memfokuskan mataku.
Mencari seseorang yang kukenal.

Rhea.
Ya, kemana gadis itu?

Tanganku meraba-raba beda atau apapun yang ada di sekitarku.
Sampai tanganku memegang sesuatu yang kuyakini itu sepatu.

Sebuah sepatu licin mengkilap, aku memicingkan mataku.
Menatap sepatu itu, mataku bergerak pelan melihat keatas sepatu itu lalu mataku berhenti melihat wajah asing seorang.

Kurasa itu pria.
Wajahnya tidak jelas dalam pandanganku.

Aku berusaha berdiri, tapi berkali-kali aku jatuh.
Aku merasa ada tangan dingin seseorang menyanggah lenganku.

"Biarkan dia." Suara itu terdengar berat dan rendah.
Lalu tangan seseorang itu menghilang dari lenganku dan aku kembali roboh.

Beberapa saat akhirnya aku bisa berdiri walau masih dengan sempoyongan dan kepala ku berputar hebat.

Mataku berusaha untuk menangkap sosok yang ada didepan ku.
Sampai beberapa detik seketika semua terasa gelap dan aku merasa aku menghilang.

...

Waktu berjalan terasa lama, dan aku tertidur sangat lelap dan nyaman.
Aku menggeser-geserkan tanganku, meraba kain cukup halus.

"Apakah ini penginapan kami semalam? Apakah adegan aku memuntahkan semua isi perutku hanya mimpi?"

"Ouch!" Aku meringis menahan pengar hebat pada kepalaku.

Pelan aku membuka mataku.
Cahaya matahari membuat aku mengerjapkan mata, mencoba beradaptasi dengan silau nya matahari sampai beberapa saat aku benar-benar membuka mataku.
Melihat langit-langit ruangan berwarna hitam.

"Dimana ini?" Batinku.

Pelan dan tidak yakin, aku mencoba menangkat kepalaku untuk bangun, sengatan listrik seakan menyambar kepalaku.
Membuatku lagi-lagi meringis kesakitan.

"Sial! Aku tidak akan pernah minum lagi!"Aku memaki dalam hati.

Aku masih menutup mata meresapi rasa sakit yang menjalar diseluruh kepala juga tubuhku ketika aku sudah pada posisi duduk.

Pelan aku membuka mataku, melihat pakaian ku.
Jumpsuit hitam pendek dengan jacket jeans biru muda. Pakaian yang sama yang aku kenakan saat aku pergi ke Bar bersama Rhea.

Ini bukan mimpi! Tentu ini bukan mimpi. Karena aku tidak akan tidur tanpa mengganti pakaian ku terlebih dahulu.

"Sudah bangun, putri tidur?" Tanya seseorang penuh sarkasme.

"Sudah bangun, putri tidur?" Tanya seseorang penuh sarkasme

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Grizelle

Dante Miguel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dante Miguel

-TH-

LOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang