LOST - 9

756 45 1
                                    

🍁

"Siapa kau?!" Suara ku meninggi.

Aku tidak bermadsud untuk itu, tapi aku benar-benar terkejut melihat seorang pria berjalan dengan segelas minuman ditangan nya hanya menggunakan celana tanpa busana.

Terlebih tattoo yang menghiasi sekujur tubuhnya juga sepanjang lengan nya.
Seperti nya dia bukan orang baik.

"Apakah aku tidur dengan pria ini?!" Batinku panik.

"Bukan kah seharunya itu keluar dari mulutku?" Tanyanya tanpa menjawab pertanyaanku.

"Di-..dimana aku?" Tanyaku lagi tanpa menghiraukan perkataannya.

"Tempatku." Jawabnya acuh.

Aku memandang sekitarku, seraya mengingat-ingat.

Tasku! Dimana tasku?

"Apa kau menyimpan tasku?"

Pria itu mengerutkan alis nya, tapi tidak menjawab pertanyaanku.

"Aku harus pergi." Kataku kemudian berusaha berdiri.

Sial!
Kepalaku benar-benar akan pecah. Aku sedikit mengerutkan keningku menahan sakit.

"Silahkan. Tapi bayar dulu billing minuman mu." Kata pria itu tanpa menoleh yang seketika menghentikan langkahku saat aku hendak menarik handle pintu.

"Billing?" Tanyaku ragu.
"Apa madsudmu? Apa yang terjadi padaku?" Timpalku.

Pria itu hanya diam, Tanpa memandangku.
Aku memberanikan diri berjalan mendekatinya -Tidak sedekat itu- Cukup jauh, 5 meter kurasa.

"Bisa kah kau jelaskan apa yang terjadi padaku? Apakah kau melihat temanku? Gadis yang bersamaku?" Tanyaku sedikit ragu apakah pria itu akan menjawab.

Beberapa saat berlalu tapi pria itu tidak juga membuka mulutnya.

"Aku pergi. Dan.. aku akan membayar tagihanku setelah aku menemukan temanku." Aku berjanji.

Walaupun aku tidak terlalu mengingat apa yang terjadi dan bagaimana akhirnya aku bisa berada disini.

Aku berjalan cepat untuk meninggalkan tempat itu.
Sesampai aku diluar ruangan itu,
Seorang pemuda berkulit sawo dan berambut gimbal menghentikanku.

"Aku mau pergi." Kataku tegas.

"Silahkan, setelah kau membayar billing mu." Ucap nya santai tapi tetap berada tepat didepanku.

"Aku kehilangan tasku, aku akan mencari temanku dan setelah itu aku akan membayar tagihan itu." Jawabku.

"Aku tidak senaif itu gadis kecil. Bayar dulu, baru kau bisa keluar dari sini." Lagi katanya seraya menatap tidak ramah padaku.

"Tolong, aku tidak akan menipumu. Tasku menghilang begitu juga temanku. Aku pasti membayar kalian. Aku akan pergi ke motel tempatku menginap, mungkin temanku berada disana." Ucapku mulai putus asa.

Apa yang harus aku lakukan?
Didalam Tas ku? Ada passport dan semua uangku dan sekarang aku kehilangan semua itu.
Ini petaka.

"Itu bukan urusanku, cantik."

"Kumohon. Aku berkata sejujurnya." Aku coba meyakinkan.

LOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang