LOST - 35

518 30 9
                                    

Grizelle

"Haii, beautiful."
Vice memamerkan senyum indahnya.

Aku tidak menyangka Vice akan mengunjungiku hari ini.
Dan disaat Dante sedang tidak ada.

Apakah dia tau bahwa Dante sedang tidak ada ditempat? Dari terakhir kali kulihat sepertinya mereka tidak sedang baik-baik saja, lebih tepatnya terlihat bersitegang.

"Eh. Hai, Vice."

"Bekerja?"

"Ya, 30 menit lagi."

"Unm.. 30 menit cukup. Aku hanya butuh 10 menit?"

"10 menit?"

"Berbincang, kau harus membiasakan dirimu untuk lebih santai, Grizelle.." katanya lembut dengan senyuman khasnya.

"Oh.. maafkan aku." Aku memerah.

Benar saja, aku begitu tegang dan sedikit lelah. Kegiatan dan kata-kata Dante tadi sore membuat pikiranku sedikit kacau.

"Bagaimana pekerjaanmu?"

"Baik."

"Sepertinya kau mulai terbiasa bekerja disini dari pertama kali aku melihatmu menggunakan seragam itu." Katanya menatap seragam yang kugunakan.

Aku tersenyum simpul.
"Ya.. ternyata tidak seburuk yang ku duga."

"Benarkah? Tentu tidak seburuk Mia memperlakukan mu, kan?" Dia tertawa kecil.

"Mia? Kau mengenal wanita ular itu?" Kata-kata itu begitu saja keluar sebelum aku sempat memikirkannya.

Sial.

"Wanita ular?" Dia sedikit tersedak menahan tawa.
"Sepertinya kalian memang benar musuh bebuyutan. Hmm?"Tawa nya terbit tanpa bisa ditahan.

"Ma-maafkan aku. Hanya.. umm.." aku menunduk.

Hidupku akan benar-benar tamat jika Vice mengadukanku pada wanita gila itu.
Dari cara Vice menyebut nama Mia, sepertinya mereka saling mengenal.

"Seperti yang ku bilang. Kau harus belajar untuk lebih santai, cantik." Dia mengulum senyumnya, jarinya bergerak menyematkan helaian rambutku kebelakang telinga, membuatku bergidik, mundur.

"Aku tidak akan mengadukanmu padanya, percaya lah. Kecuali..." senyuman menghilang dari wajahnya, berganti dengan keseriusan yang sedikit membuat ku merinding.

"Kecuali?" Aku mengulangi kata-katanya.

"Kecuali.. aku kehabisan cara untuk mengeluarkan mu dari tempat ini." Jawabnya santai dengan senyuman ringan tapi aku tau dia tidak sedang bercanda.

"Mengeluarkan ku? Dari tempat ini?"

"Ya. Kau tidak mau?" Alis Vice bertaut.

"B-bukan. Hanya saja, why?"

Dante pernah memberitahuku jika Vice ingin membayar hutangku.
Waktu itu aku tidak terlalu memikirkan nya.

Tapi sekarang hal itu keluar dari bibir Vice sendiri, aku penasaran sebenarnya apa alasan Vice.

"Nothing. Hanya ingin." Dia mengangkat bahunya acuh.

"Kau berniat menjualku?" Aku sedikit memicingkan mataku.

Aku dan Vice hanya beberapa kali bertemu.
Ku akui sejak awal aku bertemu dengan nya, aku terpesona dan nyaman.

Tapi dengan dia ingin membayar hutangku, bukankah tidak masuk akal? Aku bahkan tidak benar-benar mengenalnya.

LOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang