LOST - 15

642 45 0
                                    


Haii, haii.. Udah masuk part 15 aja, gimana cerita ini menurut kalian?😍
Oia, sedikit pemberitahuan, untuk cerita ini aku update nya 1 minggu 1x ya karena ada 1 dan lain hal yang harus aku urus di real life aku. Semoga tetap setia nungguin aku update ya.. stay safe and health semua🎉🎉

Grizelle

"Sebenarnya apa yang sedang dipikirkan pria itu? Bukan kah terlalu mudah dia mengabulkan permintaanku?" Begitu banyak pertanyaan dalam pikiran ku.

Ada sesuatu dari kata-katanya,
"Jangan terlalu berharap kau akan segera meninggalkan tempat ini, karena saat itu mungkin masih lama atau tidak pernah datang."

"Oh.Apa dia bermadsud menjebak ku? Apa dia akan menjualku menjadi pelacurnya di tempat ini?"

Sial! Sial!

Ini tidak lebih baik daripada dia menjualku kerumah pelacuran atau aku menjadi budak seks polisi disini.

Karena pada akhirnya aku tetap akan berakhir mengenaskan.
Airmata bertarung untuk keluar dari pelupuk mataku.

Shit!
Tidak! Tidak! Menangis bukan sesuatu yang tepat sekarang.
Aku tidak bisa menjadi lemah disaat seperti ini.

Aku mengusap airmata dengan bajuku sebelum cairan itu sempat tumpah keatas pipiku.

Oh.. dari mana aku harus memulai semua ini?
Kemana perginya Rhea?
Apakah dia benar-benar meninggalkan ku?
Apakah dia bertemu dengan pria tampan seperti yang selama ini dia impikan?
Apa kah dia akan kembali mencariku disini?
Atau kah dia diculik?

Ya Tuhan!
Akhir-akhir ini aku sungguh tidak bisa berpikir jernih.
Aku menggelengkan kepalaku.
Berharap, sedetik saja bisa menghapus seribu pertanyaan yang menyesakandada itu.

Derit pintu membuatku sontak menoleh.
Carlos, si pria bertindik.

"Makanlah." Katanya sambil menyodorkan 1 kotak makanan.

"Thankyou.."

"Mulai malam ini kau akan bekerja di pub OPIO." Dia menjelaskan.

Masih tidak terlalu ramah.
Tapi dia yang terbaik selama aku menginjakkan kaki ku dinegara ini.

"Apa yang harus aku lakukan?" Aku bertanya ragu.

"Mencuci piring, gelas. Semua hal yang berhubungan dengan peralatan kotor."

Aku menghela napas lega.
Paling tidak, bukan menemani tamu atau hal-hal semacam itu.

Alisnya terangkat melihat senyum bodohku.
Cepat aku menutup mulutku.

"By the way, aku Grizelle."

"Oh. Ok." Katanya mengangguk.

"Panggi saja Elle, jika kau mau." Lagi aku menjelaskan.

"Dan apa yang akan aku gunakan? Apakah ada semacam seragam atau baju khusus?" Tanyaku.

"Mia yang akan mengurusnya. Pastikan kau sudah siap pukul 5 sore."

"Mia? Wanita tadi?" Alisku bertaut.

Aku sudah tau bahwa itu nama wanita gila tadi.
Aku hanya ingin memastikan, siapa tau ada Mia lain yang mungkin lebih manusiawi dibandingkan wanita ular itu.

LOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang