LOST - 26

460 32 4
                                    

Grizelle

"Bersiaplah. Kau akan ikut bersama Ku."

"Dan- madsudku, Tn. Dante.. kita akan pergi kemana?"

"Bekerja. Apakah ada tempat lain?" Tanyanya dengan suara datar.

Tapi mata nya menatapku lurus, beberapa saat aku merasa dia memandangi tubuhku.

Tersadar oleh tatapannya, aku bergerak mundur guna bersembunyi sedikit pada daun pintu.
Aku lupa bahwa aku hanya menggunakan camisole putih tipis dan celana pendek tidur.

"Oh. Kupikir Carlos yang akan membawaku ke sana."

"Beberapa hari ini kau akan pergi bersamaku, dan bersiaplah sebelum pukul 4.30." Katanya memandang ku sekali lagi lalu berbalik pergi meninggalkan aku yang masih berusaha mencerna kata-katanya.

Pukul 4.30?

Ah! Itu 30 menit lagi. Aku bahkan belum mandi.
Kemana perginya Carlos, kenapa aku harus pergi bersama Dante.
Pria itu terlalu dingin dan misterius. Aku merasa kesulitan bernapas saat didekatnya.

...
Jam sudah menunjukkan pukul 4.29 dan aku sudah berdiri didepan pintu kamarku.
Entah kenapa aku memutuskan lebih baik menunggu Dante didepan pintu.
Kurasa itu lebih baik dan lebih aman.

20 menit dan aku sudah harus siap dengan pakaian rapi juga makeup yang kupoles seminim mungkin supaya aku tidak tampak seperti salah satu pelacur di Pub itu.

Ini mandi tercepat ku, sampai-sampai Aku tidak sempat mencuci rambutku, jadi aku memutuskan mengikat rambutku seperti kuncir kuda.

Dari arah ujung lorong kamar ku, aku melihat Dante. Dia terlihat tampan menggunakan kemeja garis-garis biru putih. Tidak seperti kebiasaan keseharian nya yang hanya menggunakan kaos berwarna hitam atau putih.

Ya Tuhan. selama ini dia memang selalu tampan. Tapi hari ini dia terlihat rapi dan berbeda.

"Urus kehidupanmu, Elle! Atau keperawananmu bahkan nyawamu jadi taruhannya." Suara diotak ku memperingatkan.

Cepat aku membuang pandangan ku, menatap kebawah kesepatu sneaker-ku.

Beberapa detik Dante berjalan melewatiku tanpa menegur Dan aku mengikutinya dari belakang.

Oh, ini sungguh sangat canggung.

Setibanya di basement gedung itu. Dante menatapku, seperti memberikan isyarat untuk masuk kedalam mobilnya. Dan aku menurut.
Selama didalam mobil, tidak satu pun dari kami yang bersuara.

Tentu saja.
Apa yang perlu kami bicarakan? Kami bahkan hanya berbicara tidak lebih dari 50 kata sejak kami bertemu.

Walaupun jarak dari gedung kediaman Dante menuju OPIO begitu dekat. Tapi itu terasa lama.
Atmosfer di antara kami sangat aneh dan canggung.
Mobil itu begitu hening, hanya helaan napas kami yang terdengar mengisi keheningan itu.

Beda dengan mobil yang sering di bawa Carlos. Carlos selalu memutar music R&B atau music Disco dengan keras Sampai-sampai aku harus menutup telingaku dengan kedua tanganku.

***

"Pulanglah bersama Jose. Aku mungkin tidak akan pulang malam ini." Kata Dante padaku dengan nada -sedikit- ramah, ketika aku berpapasan dengan nya.

Aku hanya mengangguk tanda mengerti.

Ternyata seorang Dante bisa berbicara dengan kalimat cukup panjang dan terlihat normal.

Dan hal itu membuat ku sedikit terkejut. Karena dari awal dia biasa hanya mengucapkan 1-2-3 patah kata saja.

Dan kenapa perkataannya seperti memberitahukan seorang kekasih bahwa dia tidak akan pulang malam ini.

LOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang