Grizelle
Aku dan Dante terdiam cukup lama setelah pelepasan kami barusan.
Aku merapatkan pahaku, untuk mengurangi rasa nyeri saat Dante menarik diri nya dari diriku ,segera Aku berbaring memunggungi pria yang baru saja mengambil sesuatu yang terbaik dari diriku.
Setelah beberapa menit yang terasa begitu lama berlalu, Dante bergerak.
Dia berada tepat dibelakang tubuhku.
Dari balik bahu aku bisa melihat dia seperti ingin mengucapkan sesuatu tapi menahannya.Apa yang akan dia katakan setelah ini?
Apakah dia akan mengatakan bahwa dia masih menginginkanku?Tiba-tiba saja perasaan tidak aman menggerogoti pikiranku.
"Elle..." suaranya terdengar parau dan berat.
"Pergilah, Sir. Kumohon." Kataku.
Aku tidak yakin apa yang aku ucapkan tepat.
Tapi aku harus meluruskan pikiranku.
Berbincang dengan nya sekarang bukanlah waktu yang tepat.
Aku tidak mengenal pria ini, terlebih dari awal pertemuan kami, hanya rasa ngeri yang dia berikan padaku."Grizelle." Lagi katanya dengan penuh penekanan.
Seakan tidak ingin dibantah."Kumohon." Kupaksakan suaraku, lirih.
Dia menghela napas kasar.
Lalu bergerak dan segera pergi meninggalkan aku sendirian setelah menggunakan pakaian nya asal.Akhirnya airmata ku yang entah darimana asalnya dan kenapa bisa terbit berhasil membasahi pipiku.
Apakah aku mengharapkan Dante tetap bersikeras untuk bersamaku disini? Tentu.
Tapi untuk apa? Untuk mendengar sesuatu yang nantinya mungkin melukaiku?Oh. Dia tidak mungkin mengatakan sesuatu yang ingin kudengar.
Kalau tadi dia sempat mengatakan sesuatu yang begitu manis di telingaku, tentu itu karena dia menginginkan sesuatu dariku.Dan sekarang dia sudah mendapatkan nya, tentu tidak akan ada kata-kata manis setelah ini, kan?
Aku menarik selimut berbercak darah itu menutupi tubuh setengah telanjang ku. Aku lelah.
Bukan hanya karena kegiatan panas ku barusan, tapi karena banyak nya pertanyaan tanpa jawaban yang menggerogoti pikiran ku saat ini.Dante
Waktu sudah menunjukkan pukul 5 pagi ini.
Setelah pergi dari kamar gadis itu, Aku tidak bisa memejamkan mataku.Bayangan tentang dirinya begitu menyita pikiranku.
Tubuhku menagih semua tentang gadis itu.
Bibirnya, wangi nya, desahan nya, kulitnya, keketatan nya. Semua nya.Ini bukan kali pertama aku berhubungan seks dengan gadis ataupun wanita.
Tapi kenapa kali ini terasa sangat berbeda.Aku tidak percaya gadis itu masih perawan.
Apakah dia akan membenciku karena telah mengambil sesuatu dari nya?
Kenapa aku merasa begitu bersalah? Sial!
Aku memaki diriku sendiri.Aku menarik ponsel dari kantung celana ku untuk menghubungi Jose.
Setelah dering pertama,
"Jose. Beritahu gadis itu. Dia bisa mengambil libur hari ini."
Tut.Aku menutup sambungan itu.
Aku beranjak dari kursi menuju kasur. Kuharap lelap menarikku untuk sejenak melupakan wajah gadis itu.
Jika tidak, mungkin sekarang aku akan kembali ke kamarnya dan menidurinya lagi dan lagi.Sial.
Memikirkan hal itu saja membuat sesuatu didalam diriku bangkit dan bergairah.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
Romance-5th- WARNING‼️‼️‼️ 21++ 🔥🔥🔥 Kebijakan pembaca sangat dibutuhkan. So, pilih bacaan nya sesuai umur ya..✌🏻 *** "Aku bersumpah, Kau akan membayar ini sampai akhir hidupmu, bajingan!" Ucapnya penuh rasa kehilangan. Aku tidak bergeming. Aku masih t...