Chapter 04

31.9K 1.2K 5
                                    

Sejak tadi kedua manusia itu sama sama diam tak ada yang berniat membuka suara, walaupun itu hanya sekedar gumaman

Nara memilih fokus pada ponselnya sesekali menikmati pemandangan malam berbintang, Daniel sendiri fokus menyetir pada jalanannya.

Tringg

Nara menunduk melihat hpnya yang berbuyi, ada pesan masuk.

Vanya

Nara!

Apa?

Hmm

Kenapa sih??

Kamu marah?

Ha?
Marah kenapa?

Beneran kamu nggak marah?

Ya Tuhan Vanya! Yang marah siapa sih?!

Ya aku pikir kamu marah sama aku, karena perilakuku tadi pagi...
Maaf ya Nara😭
Aku tadi refleks aja marah sama kamu😭

Iya aku tahu kok
Gpp. Gak usah merasa bersalah gitu
Geli aku liatnya😂

Dih, diajak serius juga!😪

Wuehe..ngak bete lagi nih mbak bakul cabe?

Enak aja ngatain aku bakul cabe!
Orang cantik kayak gini kok jualan cabe

Lah terus apaan?

Cabe cabean😂😂
Wokwokwok

Apaan tuh wokwokwok?
Kamu ngelindur ya😂

Lah ngatain temen sendiri dosa lo!

Oh ya? Hukumannya apa?

Traktir aku mie ayam, tiga porsi minggu depan pas gajian.
Gak mau boongan!!

Meres harta temen juga dosa lo!

Apa hukumannya?

Beliin aku rumah kaya rumah rafatar dong!

Gila aja!
Harus kerja berapa taun aku?!
Mak aku melarat dong!

Wkwk
Tapi untung juga ada berkatnya.

Eh mana ada. Yang ada bangkrut 7 keturunan aku!

"Nara!"

Nara terkejut saat Daniel memanggilnya dengan lantang. Saking seriusnya dengan Vanya, ia sampai lupa bahwa dia masih bersama dengan Daniel, apa Daniel juga sudah memanggilnya dari tadi?

"Iya?"

Daniel menatap kearah Nara dengan tatapan datar. "Turun" ucapnya dan keluar mobil dahulu.

Nara mengerjap pelan. Ia jadi bingung dengan Daniel. Suara Daniel berubah menjadi lebih dingin. Kenapa?. Akhirnya ia keluar dan berdiri disamping Daniel yang sedang mengotak atik ponselnya, tampaknya serius.

Falling Love With Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang