Chapter 22

18.1K 825 23
                                    

Haii para readers! Gimana nih kabarnya hari ini? Pastinya sehat dong!! Iyalah!

Untuk kalian yang selalu nungguin cerita Author sampai hari ini makasih banget yaa, juga maaf karena lama updatenya.

Soalnya Author sibuk sama tugas online guys! Rasanya tuh kayak gituu.

Jadi kalo Author belum bisa jawab komentar kalian harap maklum ya!

Makasih guys atas pengertiannya! Aku sayang kalian!

Terakhir

Typo lapor ya!😂

@_@

Brak

Alva menaikan pandangan matanya pada pintu masuk didalam ruangan kantornya.

Dua hari yang lalu ia sudah diperbolehkan pulang dan sudah sejak hari itu ia juga mulai ngantor.

Alva melipat kedua tangannya didepan dada dan menatap lawan bicaranya dengan tatapan datar.

Seorang gadis yang menatapnya tajam dan ikut serta mengepalkan kedua tangannya menandakan kalau ia marah.

Alva tak memperdulikan tatapan tajamnya itu, ia kembali pada berkas berkas pentingnya dan seolah olah ia tak terganggu dengan kehadiran sosok itu.

Maura menggeram kesal karena dicueki begitu saja oleh tunangannya.

"Alva!" jeritnya tak terima

Alva tak merubah posisinya.

"Katanya kemarin malam mau temenin aku shoping"

"Kok ngak dateng sih?! Aku udah nunggu selama tiga jam loh!"

Sekali lagi Alva tak menjawabnya.

Maura semakin kesal dan kekesalan itu memuncak saat ia menatap ke arah keluar jendela dan beberapa karyawati berbisik bisik tentangnya.

"Jadi itu tunangannya Pak Alva?"

"Iya cantik ya, tapi sayang kok manja ya"

"Gak cocok banget sama Pak Alva, orangnya Pak Alva pendiem cuek gitu kok bisa punya tunangan cerewet kayak cewek itu"

Maura yang tak kuasa mendengar setiap ejekan itu yang mengarah kadang langsung saja beranjak kearah luar ruangan dan berdiri diantara karyawati itu.

"Kalian tadi ngomongin saya?!" ucapnya tak santai.

Alva yang tadinya fokus pada laptopnya menjadi menoleh kaget kearah luar sana dan sudah mendapati empat karyawannya bersama Maira yang adu mulut. Tak lama kemudian terdengar la suara pekikan dari satu karyawati karena rambutnya ditarik oleh Maura.

Alva melotot dan bergegas berdiri untuk melerai.

"Lagi! Bilang lagi kalo saya cewek matre!" teriak Maura masih menarik rambut cewek itu.

"Kamu cewe matre! Udah jelek cerewet mat- AKHH!"

Maura semakin menarik rambut cewek karyawati itu membuat suaranya menjadi ricuh dan gaduh.

Falling Love With Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang