Masih diruangan yang sama. Sepi, dingin, dan sedikit cahaya lampu. Berdirilah tiga sosok dengan tatapan tajam masing masing.
Daniel menyeringai pelan. Ia semakin mempererat cekalanannya pada leher Nara. Dan menusukan pelan ujung pisau pada leher putihnya.
Rasanya Nara ingin menangis saat ini. Ia takut, dan kalut.
Jika Alva yang berdiri disana melangkah satu langkah saja sudah dipastikan lehernya tertusuk.
Tidak. Nara tidak menyelamatkan nyawanya sendiri tapi ia harus menyelamatkan janinnya dari kekacauan ini. Begitu juga nyawa semua orang.
"Siap bertempur Alvaro?"
Alva mengepalkan kedua tangannya.
Ia tak percaya jika Daniel akan bergerak sejauh ini. Dan tak percayanya lagi Daniel membawa Nara kedalam lingkup masalah mereka.
Tak salah jika Daniel dijuluki 'Iblis berwajah Malaikat'
Alva tak boleh gegabah tapi ia tak boleh lengah. Bagaimanapun juga Daniel tetaplah Daniel. Dia licik.
"Al-va" bisik Nara tertahan. Ia bingung dengan keadaan ini.
Alva melangkahkan kakinya kedepan. Membuat Daniel semakin mengeratkan pegangannya pada pisau dan Nara yang semakin meringis kesakitan.
Alva membuang pistol ditangannya, dengan gampang. Tatapannya tetap mengarah kepada Daniel yang terdiam.
Lalu Daniel tertawa. "Wah apa itu tanda menyerah?" sinisnya.
Alva tak menjawab dan semakin melangkah sesekali melihat ke arah leher putih Nara yang sudah memerah.
"Terjebak dalam masa lalu itu menyedihkan,, "ucap Alva tiba tiba.
Daniel menajamkan matanya.
"Sebenarnya aku hanya kasihan kepada kau Daniel" ucap Alva mengalihkan kata 'lo-gue'
"Ada apa denganmu yang sebenarnya Daniel?" ucapnya masih dengan nada tenang.
Nafas Daniel tak teratur, pikiranya mulai kacau dan tak fokus.
Daniel tersentak kecil.
Alva tertawa pelan. Tiba tiba pandangan matanya menajam seakan akan bisa menguliti Daniel hidup hidup.
Alva sampai dihadapan Daniel tanpa perduli tatapan Nara.
Nyatanya Daniel terkecoh dengan setiap omongan Alva tentang dirinya sampai membuatnya lemas dan tak fokus.
Alva berbisik pelan ditelinga Daniel. "Gue bukan Alva yang lo kenal Niel, tapi gue hadir sebagai Leon. Sosok lain dari Alva yang berhati... Kejam"
🍂
Bugh!
Nara membuka matanya perlahan.
Kepalanya terasa berat dan pusing luar biasa.
Ia meraba lehernya yang terasa sakit.
Ada memar merah dibeberapa bagian dan membuat Nara masih dilanda trauma.
Bugh!
Seketika tubuh Nara membeku ditempat.
Benar.
Ia baru tersadar.
Bukankah tadi ia masih ditangan Daniel? Dan kejadian dimana Alva dengan beraninya menghadap Daniel dengan tangan kosong?
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling Love With Boss
General FictionMemiliki anak diluar nikah bukanlah impian semua perempuan, namun hal itu terjadi pada Nara. Ketika ia ingin fokus mengejar karir dan bahagia bersama pasangannya tiba tiba takdir atas dirinya berubah total semenjak ia mengenal siapa itu Alvaro ===...