Chapter 35

12.5K 669 115
                                    

Mendengar kabar bahwa Nara diculik Daniel, oleh sang mantannya. Alva langsung naik pitam.

Mengetahui bahwa lagi lagi Daniel cepat ambil jalan didepannya membuatnya marah, sekaligus benci. Masalahnya ini menyangkut nyawa Nara dan kedua bayinya.

Alva mengepalkan kedua tangannya kencang. Bahkan jari kukunya menusuk pada kulit dagingnya dan mengeluarkan sedikit darah.

Ia sudah tak perduli.

Pandangan Alva berubah gelap, dan lebih dingin dari biasanya.

"Lo mungkin bisa lawan Alva Daniel, tapi tidak dengan gue"

Ucap sosok itu tersenyum miring.

🍂

"Astaga papa! Papa, papa dengar ini!" teriak seorang wanita yang sedang menuruni anak tangga, menuju ke ada suaminya yang sedang membaca koran diruang tamu.

Rey menoleh kaget. "Kenapa ma? Kok panik gitu?"

Ranty mengatur nafasnya sejenak, mengumpulkan banyak oksigen yang terkuras habis akibat ia berlari tadi.

"Nara-itu Nara hah hah"

Rey mengerutkan keningnya tak paham. "Nara? Naranya Alva? Kenapa sama Nara?"

"Nara kenapa ma?!" tiba tiba Felicya keluar dari kamar dengan hehohnya.

"Nara-Nara diculik! Kabarnya ia keracunan roti!"

Rey sontak berdiri dan berdiam kaku. "Nara.. Siapa pelakunya ma?"

Ranti menggeleng. "Mama gak tahu pa, yang pasti sekarang kita harus kasih tahu orang tua Nara"

Rey mengangguk. "Iya, hubungi Hendra"

Felicya bergumam sangat pelan. "Diculik?"

-

Sedangkan ditempat yang berbeda. Tepatnya dikediaman orang tua Nara, di Malang.

Hendra baru saja mandi, dirinya baru berkebun bersama sang istri.

Tok tok tok

"Siapa itu Yah?"

Hendra mematikan TV-nya dan berjalan kedepan. "Ayah lihat dulu"

"Siapa ya tamu pagi pagi gini?" gumam Kiran.

Hendra membuka pintu rumahnya. Lalu tiba tiba terdengar suara anak kecil yang melengking.

"OPAAA!"

"OMAAA!"

Kiran yang sudah berada di dapur, untuk menyiapkan sarapan tersentak mendengar suara cucunya.

"Calle?" gumam Kiran girang lalu berlari kedepan menyambut kedatangan anaknya, menantunya serta cucunya.

"Omaa!" teriak Calle melepas genggaman sang mama, dan berlari kearah oma dan opanya.

"Calle miss opa sama oma banyak banyak!"

Kiran menggendong tubuh gembul Calle dan mencium pipinya.

Falling Love With Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang