Chapter 29

13.1K 717 32
                                    

Masih ada yang nungguin notif? Hehe

Happy Reading bestie

14. 29

Nara terbangun dari tidur siangnya. Ia melihat ke arah jam dinding dan menghela nafas pendek.

Nara duduk bersandarkan kepala ranjang dan memainkan ponselnya sesaat.

Ada beberapa orang yang menghubunginya namun ia memilih untuk membuka chat dari bundanya terlebih dulu.

Bunda
Nara, gimana keadaan kamu?
Kamu sehatkan kan sama bayi kamu?
Jangan lupa makan teratur, jangan mandi malam malam. Sama jangan suka begadang ya.
Mulai sekarang biasakan hidup yang baik, demi kesehatan bayi kamu juga.

Nara tersenyum melihat isi chat bundanya.

Dengan cepat ia membalas.

Nara baik baik aja Bunda, Bunda sama Ayah jangan khawatir.
Iya. Nara bakal lebih menjalani hidup dengan pola sehat.
Bunda sama Ayah apa kabar?

Kami baik baik aja.
Uang kamu masih ada kan?
Kalo sudah habis, bunda kirim.

Nara menahan nafasnya sesaat.

Jika dilihat lihat, semenjak dirinya hamil pengeluaran per bulannya menambah cukup banyak. Entah untuk beli susu ibu hamil per minggunya, atau keperluan lainnya yang ia butuhkan secara tiba tiba.

Engga kok bun.
Uang Nara masih banyak kok.
Pokoknya Ayah sama Bunda gak boleh khawatir ya..

Iya udah, tadi kakak kamu juga nelfon.
Katanya bulan depan pulang.
Kamu belum bisa pulang ya.

Nara usahain pulang cepat kok Bun.
Kakak pulang sama istrinya kan Bun?

Iya Nara.
Kakakmu pulang sama istrinya, sama anaknya juga

Syukur deh, kalo gitu
Hehe

Oh ya Nara?

Kenapa Bun?

Kamu udah pernah chek up belum?

Nara menghentikan pergerakan tangannya yang mau mengetik.

Selama dirinya hamil. Ia tak pernah datang kedokter.

Ia juga tidak tahu, bagaimana perkembangan bayinya didalam perutnya selama ini.

Sehatkah atau tidak? Laki atau perempuan. Ya meskipun janin ini masih kecil, dan belum bisa diprediksi jenis kelaminnya.

Nara mengusap lembut perutnya yang semakin hari semakin besar.

Ia juga tak tahu berapa usia kandungannya saat ini. Yang ia tahu adalah ia hamil melalui tespack lima waktu itu.

Nara mengusap sudut matanya.

Ia sedih dan ia menyesal karena telah menjadi ibu yang buruk untuk anak anaknya.

Belum Bun.

Cukup lama tak ada jawaban dari Bunda, tapi pesannya sudah dibaca. Nara sudah dapat menebak apa isi pikiran Bundanya saat ini.

Falling Love With Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang