Chapter 33

13.6K 729 47
                                    

Alva memandangi wajah cantik Nara yang tertidur pulas diatas lengannya.

Wanita ini pasti capek karena aktivitas seharian ini.

Alva mengelap beberapa keringat yang ada didahi Nara, juga menyingkirkan helaian anak rambut untuk tak menutupi kecantikan Nara.

Alva tersenyum. Tak menyangka takdirnya akan sekonyol ini.

Mengingat awal pertemuan dirinya dengan Nara, dimana Nara melamar kerja di perusahan keluarganya. Nara gadis yang baik hati, tekun, bekerja keras, namun juga kadang sifat lugu dan polosnya membuatnya geram.

Dan pada saat itu dirinya masih bersifat dingin, cuek, kaku, dan tak tersentuh oleh siapapun. Namun siapa sangka Tuhan malah membuat jalan lain dengan adanya 'anak' didalam rahim Nara yang bisa membuat keduanya semakin dekat, dan tanpa sadar rasa itu malah sudah menjadi rasa cinta.

Aneh memang, tapi nyatanya Alva sudah jatuh hati pada mantan karyawannya sendiri. Lalu kemanakah Alva selama ini? Sampai sampai tak menyadari jika ada perempuan setulus, sebaik, dan sepolos Nara.

Semenjak mengenal Nara hidup Alva berubah total. Ia yang dingin menjadi lebih hangat, bukan hanya pada Nara tapi hampir kepada semua orang. Dirinya yang cuek menjadi perduli dan banyak orang terheran heran akan perubahan sikap dirinya.

Hanya dengan kedatangan Nara membuat seluruh hidupnya berubah, dan ia tak akan melepas miliknya pada orang lain.

Pandangan Alva turun pada perut Nara yang dilapisi kaos putih saja. Sementara cardigannya sudah ia lepas semenjak Nara tertidur, agar memudahkan pergerakannya nanti.

Tangannya mengelus pelan pada perut Nara. Tanpa membuka bajunya Alva dapat merasakan perut itu sudah mulai membuncit.

"Anak papa kembar ya" ujarnya pelan.

"Iya dong"

Alva terkejut lantas melihat ke arah sampingnya dan menemukan Nara yang sudah bangun, dan menatapnya tersenyum hangat.

Saking fokusnya dengan pikirannya sendiri Alva sampai tak sadar jika Nara sudah terbangun.

"Sudah bangun hm?" uacp Alva mengelus kepala Nara lembut.

Nara mengangguk dalam dekapan Alva. Ia merasa nyaman didalam pelukan pria ini, rasanya hangat dan menenangkan.

"Kamu lagi mikirin apa?" tanya Nara mengucek matanya.

"Siapa? Aku?"

"Bukan, itu Pak Lurah"

Alva terkekeh geli melihat wajah kesal Nara. Senang sekali rasanya ia dapat menjahili wanita satu ini.

"Mikirin.....kasih tahu gak ya?" goda Alva yang tiba tiba menjadi jahil.

Nara memberengut. "Terserah!" ketusnya lalu bangkit duduk dari ranjang milik Alva.

"Ihh gitu aja marah" ucap Alva menoel lengan Nara.

Nara memicingkan matanya. "Kamu kok jadi jahil sih sama aku?!"

Alva mengangkat sebelah alisnya. "Terus? Gak boleh?" ucapnya yang masih terbaring dengan lengan yang menyangga sisi kepalanya.

Falling Love With Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang