38 Rencana Liburan

59 5 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca :)

Sore ini, Auris dan Ainun tengah bersantai di ruang keluarga. Mereka berdua tengah menonton film sembari memakan cemilan kesukaan mereka. Setelah selesai menonton film, tiba-tiba Ainun bertanya kepada Auris.

"Ris," panggilnya, sang pemilik nama pun menoleh, "Kenapa?" tanya Auris.

"Lo beneran mau ngeliburin anak-anak selama empat hari?" tanya Ainun yang masih tidak percaya akan keputusan Auris yang tidak biasanya dengan gampang Auris meliburkan stafnya.

"Iya beneran," jawab Auris dengan entangnya, "Lo gamau libur?" tanya Auris.

Ainun menggeleng, "Enggak, ya seneng aja gue, tapi selama empat hari itu kita ngapain, dodol?" tanya Ainun.

"Liburan ke Bandung." ucap Auris, membuat Ainun terkejut dan membulatkan matanya sempurna.

"Yang bener, lo?"

Auris mengangguk, "Iya, beneran." ucapnya dengan tenang.

"Kapan? Lusa?" tanya Auris begitu antusias.

Auris menggeleng, "Besok." jawab Auris dan lagi-lagi Ainun terkejut oleh perkataan Auris.

"Mendadak banget, sih."

Auris menghela napas, "Sebenarnya, kita nggak liburan doang di Bandung." ucapnya, "Terus ngapain?" tanya Ainun penasaran.

"Jadi gini, beberapa minggu belakangan ini sebenarnya gue cari tau latar belakang dari Ivan dan gue tau alamat mamanya di Bandung." ucap Auris, membuat Ainun sedikit memahami maksud di balik semua ini.

"Lo udah tau apa aja?" tanya Ainun.

Kemudian, Auris menjelaskan semua yang di ketahuinya melalui Liora. Di situ Ainun pelan-pelan mulai mengerti mengapa selama ini Auris selalu bisa keluar dari masalahnya. Ternyara Liora di balik semua itu. Auris juga menjelaskan tentang rencananya di Bandung untuk mencari informasi lebih lengkap melalui alamat yang ia dapat dari Liora dan ingatan-ingatannya yang mulai muncul tentang Ivan.

Jujur saja, Ainun tidak terlalu mengerti atau tahu secara detail tentang hubungan Auris dan Ivan dulu. Maka dari itu, ia tidak menceritakan sama sekali tentang hubungan percintaan antara Auris dan Ivan.

"Gue mulai ingat sepotong demi sepotong peristiwa yang gue alamin sama Ivan." ucap Auris sendu, "Gue bakal ikut dan bantuin lo semampu gue." ucap Ainun.

Auris mengangguk, "Iya, makasih. Oiya, apa yang lo tau tentang gue sama Ivan?" tanya Auris.

Ainun nampak berpikir dan mnegingat-ingat lagi, "Gue cuma tau kalo lo pacarnya Ivan, terus yaudah kalian berangkat bareng pulang bareng. Kalo masalah dalem-dalemnya gue gatau. Lo tuh anaknya ceria banget tapi kalo masalah keluarga atau pacar lo tertutup banget sama siapapun." ucap Ainun menjelaskan panjang lebar.

Auris mengangguk-angguk, "Oh gitu, gue penasaran banget. Kenapa pada saat gue putusin dia. Di hari yang sama gue kecelakaan. Menurut lo, ada hubungannya nggak sih?" ucap Auris, membuat Ainun terkejut.

"Jadi, di hari lo kecelakaan itu lo putus sama Ivan?" tanya Ainun sembari membulatkan matanya dengan sempurna.

Auris mengangguk, "Waktu gue di apartement Ivan, gue nemuin diarynya dia." Ucap Auris, membuat Ainun terkekeh ringan mendengar seorang lelaki seperti Ivan memiliki buku diary yang notabene dimiliki oleh seorang perempuan.

"Dia punya diary? Hahaha." tanya Ainun sembari tertawa ringan.

Auris mengangguk, "Iya, diary itu isinya tentang gue. di sana ada foto-foto gue sama dia waktu masih pacaran dulu. Sampai gue ngebuka satu halaman yang isinya dia curhat kalo dia putus sama gue dan ada tanggalnya. Tanggal itu, sama persis waktu gue kecelakaan." ucap Auris.

Schédio Auris (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang