Budayakan vote sebelum membaca :)
Flashback On
Siang itu, di kala mentari bersinar terang, raut bahagia terpancar dari sepasang kekasih yang masih mengenakan berseragam sekolah menengah yang sedang berboncengan sepulang sekolah. Selama perjalanan, Ivan dan Nara tak henti-hentinya mengumbar tawa dan kebahagiaan. Hari ini, seperti biasa Ivan mengantar pulang Nara. Mereka berdua selalu pulang bersama, kecuali apabila Ivan ada jadwal casting, biasanya Nara di jemput oleh sopir mamanya.
Tak terasa, dua puluh menit berlalu dan sampailah mereka di depan gerbang rumah dengan gaya arsitektur jawa klasik. Nara turun dari motor dan melepas helm yang dikenakannya.
"Nih helmnya, masuk yuk." ajak Nara.
Ivan nampak berpikir sejenak, "Yaudah, bentaran aja, ya." jawab Ivan.
Kemudian, Nara membuka gerbang rumahnya dan mereka berdua pun masuk ke dalam. Di depan pintu, terlihat Auris, mama Nara, melipat kedua tangannya di atas dada. Dengan tatapan menusuk, Auris langsung menarik tangan Nara untuk masuk ke dalam rumah tanpa menghiraukan Ivan di sana. Namun, Nara memberontak dan melepaskan genggaman tangan ibunya di tangannya.
"Mama! Apa-apaan sih, ada apa ma? Main tarik-tarik aja." ucap Nara dengan nada tinggi.
Auris menatap tajam Ivan, "Kamu, jangan dekati anak saya lagi!" ucap Auris penuh penekanan. Sontak, Nara terkejut dengan apa yang dikatakan ibunya kepada Ivan karena sebelumnya mamanya tidak ada masalah dengan Ivan. Namun, mengapa sekarang ada tatapan benci mamanya kepada Ivan, sungguh tanda tanya besar bagi Nara.
"Mama, kenapa ma? Ada apa?" tanya Nara kebingungan.
"DIA!!! teriak Auris, DIA YANG BUAT KITA MENDERITA HAHAHA!!!" lanjut Airis sambil menunjuk Ivan dan kemudian ia tertawa lepas.
"Apa maksud mama?" tanya Nara semakin kebingungan.
"HAHAHA, dia jahat Nara. Hiks ... hiks...." ucap Auris dan anehnya setelah itu menangis sesenggukan membuat Nara dan Ivan semakin bingung.
Auris lemas hingga duduk di lantai dengan kondisi makin terisak. Melihat kondisi mamanya seperti itu, Nara memeluk mamanya mencoba untuk menenangkan. Namun, Auris malah memberontak, ia berdiri dan mengambil pot tanaman di sampingnya untuk di lemparkan ke arah Ivan. Melihat mamanya akan melempar pot tanaman tersebut ke arah sang kekasih, Nara langsung memeluk Ivan dan alhasil pot tanaman itu mengenai punggungnya.
"ARGH...." teriak Nara.
Flashback Off
Waktu sudah menunjukan pukul enam pagi dan Auris baru saja terbangun dari tidurnya. Kepalanya masih terasa pusing karena kemarin secara tiba-tiba beberapa peristiwa muncul dikepalanya mengenai Ivan.
Auris melihat sampingnya, kosong. Seingatnya, semalam Ivan tidur disampingnya dengan posisi berpelukan. Tanpa sadar, Auris tersenyum ketika mengingat momen semalam. Ketika jantungnya berpacu sangat cepat saat berpelukan dengan Ivan semalam, ia sangat gugup sekaligus nyaman. Namun, selama misinya belum selesai, Auris masih akan membatasi perasaannya kepada Ivan agar tak terjatuh terlalu dalam.
Auris beranjak dari tempat tidur Ivan. ia melihat ke sekeliling kamar Ivan. Di sana, hanya terpampang fotonya saja. Tidak ada satu pun foto keluarganya, dan itu membuat Auris semakin penasaran dengan Ivan. Tak sengaja, Auris melihat buku di atas nakas samping tempat tidur Ivan.
Karena rasa penasaran Auris begitu besar, ia mengambil buku tersebut dan membukanya. Betapa terkejutnya Auris, ketika membuka halaman pertama terdapat tulisan 'Ivan & Nara' dan terdapat foto-foto kebersamaan mereka. Halaman demi halaman Auris buka dan tergambar disana betapa bahagianya mereka berdua sampai Auris membuka halaman bertuliskan 'Real of Broken me at 7 Sept', di sana Auris makin penasaran dan menerka-nerka tentang apa yang terjadi karena Ainun pernah bercerita padanya bahwa ia mengalami kecelakaan pada tanggal tujuh september. Semua ini membuat Auris semakin penasaran dan ia membuka halaman selanjutnya, dan di sana tertulis sebuah puisi ciptaan Ivan sendiri berjudul 'Apapun Tentangmu'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Schédio Auris (End)
Romance[COMPLETE] "Memori yang hilang dan tak terungkap" Seorang designer pemilik butik Auris bernama Naraya Auristella harus kehilangan ingatan di masa lalu karena kecelakaan yang dialaminya. Semua cerita tentang dirinya sudah menetap dalam memorinya. Nam...