26. Aku Datang, Ma

85 6 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca :)

Pagi ini, Ivan tengah berada di lokasi pemotretan. Di sana, Ivan menjalani pemotretan dengan lawan mainnya di film terbarunya ini yaitu Seana. Seana ditemani dengan managernya dan Aldi, pacarnya. Sementara Ivan, ia selalu di temani dengan managernya, Nevan. Kali ini, mereka melakukan pemotretan untuk sebuah majalah terkenal yang mengulik tentang film terbaru mereka.

Pada sesi pemotretan kali ini, Ivan dan Seana di tuntut untuk berpose mesra layaknya sepasang kekasih. Sebenarnya, Ivan dan Seana sangat tidak nyaman dengan pose-pose yang diarahkan oleh sang fotografer dan pengarah gaya yang ada di sana. Seperti saat ini, sang fotografer mengarahkan Seana untuk memeluk Ivan dari belakang, dan Ivan memegang tangan Seana yang ada di perutnya. Karena pose mereka terlalu kaku, Ivan dan Seana harus mengulang beberapa pose sampai terlihat natural dan benar-benar terlihat sebagai sepasang kekasih.

Ivan terlihat kikuk melihat Aldi yang sedari tadi menatap tajam ke arahnya. Maka dari itu, Ivan terlihat kurang bebas dalam berpose foto dengan Seana dan sialnya ia dan Seana harus mengulang pose foto mesra mereka dengan posisi Ivan dan Sean berhadapan dengan jarak yang sangat dekat seolah akan berciuman. Ivan melirik sekilas ke arah Aldi dan ia langsung tidak fokus dalam pose tersebut, alhasil mereka harus mengulang lagi pose tersebut. Ini memang kali pertama Aldi menemani Seana melakukan pemotretan setelah sebelumnya Seana memposting foto berdua mereka di media sosial dan mempublikasikan hubungan mereka.

Setelah beberapa kali mengulang pose tersebut dan gagal, akhirnya sang fotografer memberikan waktu istirahat lima belas menit untuk mereka. Ivan dan Seana pun menyetujui perkataan sang fotografer yang sedikit kecewa dengan Ivan dan Seana.

"Duh, kenapa sih suruh ngulang terus," dumel Seana saat mereka keluar tempat set pemotretan, "Kenapa jadi nggak enak gitu mau pose kayak begitu." lanjutnya.

"Ngeri gue liat cowok lo." ucap Ivan lirih, "Iya ih sebel, ga bebas." jawab Seana menyetujui perkataan Ivan.

Seana dan Ivan berjalan menghampiri mama Seana dan Aldi. Aldi yang sudah kepanasan dari tadi langsung menarik tangan Seana. Ivan langsung mencekal tangan Aldi ketika melihat tangan Seana di tarik begitu saja oleh Aldi.

"Jangan kasar sama cewek." ucap Ivan dengan tatapan tajamnya mengarah ke Aldi.

"Jangan ikut campur!" ucap Aldi dengan nada tinggi.

"Udah, hei udah!" lerai Seana yang mencium bau-bau pertengkaran setelah ini.

"Yang, emang harus ya kamu ngulang-ngulang pose tadi?"

"Ya kan ini pekerjaan aku, kamu harus ngerti dong."

"Kenapa sih aku yang harus ngertiin kamu terus? Kamu pernah nggak ngertiin aku? Pernah nggak mikirin perasaan aku?"

Seana memegang kepalanya yang terasa pusing, "Maaf sayang, aku janji habis ini kelar kok fotonya. Plis, sabar sebentar." ucap Seana lemah lembut memberi pengertian kepada sang kekasih.

Ivan memutar kedua bola matanya, ia heran dengan Seana yang bisa-bisanya masih bersikap lembut kepada pacarnya yang cemburuan itu. Ivan meninggalkan mereka berdua dan menghampiri Nevan.

"Berantem lagi?" tanya Nevan.

Ivan mengangguk, "Iya, tau tuh Aldi."

Lima belas menit berlalu, Ivan dan Seana diminta kembali ke set untuk melanjutkan sesi pemotretan yang harus tertunda tadi. Kali ini, mereka berdua terlihat rileks dan natural. Hanya sekitar sepuluh menit mereka menyelesaikan pemotretan.

Setelah selesai pemotretan, Seana dan Aldi langsung meninggalkan lokasi pemotretan. Sementara itu, Ivan bersiap untuk mengunjungi suatu tempat.

"Bang, gue nggak ikut sama lo, ya." ucap Ivan, "Mau kemana lo?" tanya Nevan.

Schédio Auris (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang