35. Gala Premier

84 5 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca :)

Malam ini merupakan acara penting bagi Ivan yakni gala premier film terbarunya. Kini, Ivan tengah heboh di apartementnya untuk bersiap ke acara gala premier film terbarunya. Dengan di bantu oleh Nevan, Ivan sungguh kebingungan memilih model rambut yang cocok untuknya malam ini. Nevan pun dibuat geleng-geleng oleh tingkah Ivan yang sangat merepotkan hanya dengan masalah model rambut.

"Kalo yang ini bagus nggak?" tanya Ivan meminta pendapatnya kepada Nevan.

"Bagus, model yang itu aja."

"Nggak deh kayanya, dahi gue lebar banget ntar."

Nevan memutar bola matanya malas. Selalu saja seperti ini, Ivan meminta pendapat kepada Nevan. Ketika Nevan mengutarakan pendapatnya, Ivan malah mematahkan pendapat Nevan. Sungguh aktor menyebalkan, pikir Nevan. Penata rambut yang ditunjuk Nevan juga sudah jengah dengan sikap Ivan yang merepotkan ini. Namun, bagaimanapun ini adalah pekerjaannya. Jadi, penata rambut tersebut tetap mencoba sabar meghadapi Ivan yang sedari tadi masih saja kebingungan memilih model rambut.

Nevan menghela napas dalam-dalam, "Aduh nih cowok ribetnya ngalah-ngalahin cewek cuman perkara model rambut doang." omel Nevan.

Ivan langsung menatap tajam Nevan, "Ya kan ini acara penting buat gue dan Auris bakal dateng." ucap Ivan sembari fokus menatap layar ponselnya, ia masih mencari contoh model rambut untuknya.

"Emang dia udah fix dateng?" tanya Nevan meremehkan.

"Ivan nampak bingung, Eum, ya belum sih. Tapi, gue yakin kok kalo dia dateng."

"Iya deh serah."

Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya Ivan memilih satu model rambut. Nevan pun dapat bernapas lega mendengar Ivan yang sudah memilih model rambut yang ia mau, meskipun harus memakan waktu yang sangat lama. Sang penata rambut pun dengan cekatan, ia menata rambut Ivan sesuai dengan kemauan Ivan.

Proses menata rambut Ivan memakan waktu yang cukup singkat yakni, hanya sepuluh menit. Setelah Ivan sudah siap, mereka pun bergegas berangkat menuju lokasi acara gala premier yang dilakukan di sebuah bioskop ternama di Jakarta.

Selama perjalanan, Ivan terus menerus memikirkan Auris. Kini, Ivan tengah harap-harap cemas menanti keputusan Auris untuk datang atau tidaknya ia ke acara Ivan. Ivan sangat mengharapkan kedatangan Auris, bahkan ia rela menyuap semua agensi media yang dijadwalkan datang ke acara gala premier film terbaru Ivan agar tidak mendekati atau memberitakan Auris pada saat acara gala premier.

Sedangkan di rumahnya, Auris masih bimbang apakah ia akan datang atau tidak ke acara Ivan. Kini, Auris tengah berada di kamarnya sembari menatap dress pemberian dari Ivan. Jujur saja, ia masih sangat bimbang mengenai apakah ia datang atau tidak di acara Ivan. Padahal ini adalah masalah sepele, tetapi sungguh membuat Auris pusing.

Tiba-tiba, Ainun masuk ke kamar Auris. Auris pun terkejut melihat kedatangan Ainun yang sudah mengenakan baju rapi. Auris menatap Ainun bingung.

"Mau kemana lo?" tanya Auris.

"Ya ke acara gala premiernya Ivan lah. Gue diundang sama Nevan buat nemenin lho."

Auris membulatkan matanya sempurna, "Hah?! Emang gue udah bilang kalo gue mau dateng?" ucap Auris.

"Ya belum sih, tapi bang Nevan tadi ngabarin gue. Kaisan tau si Ivan, dia ngarep banget lo dateng. Jadi, dia nyuruh gue buat maksa sekaligus nemenin lo ke sana."

Auris nampak berpikir sejenak, dan memikirkan perasaan Ivan, bahkan ia sampai memesan dress dari designer idolanya, dan betapa jahatnya Auris apabila sampai ia tidak hadir di acara penting Ivan. Akhirnya, Auris mau untuk menghadiri acara gala premier film terbaru Ivan.

Schédio Auris (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang