Budayakan vote sebelum membaca :)
Suara langkah kaki bersepatu high heels terdengar jelas di sebuah ruang VIP sebuah restaurant ternama. Kini, diruangan itu hanya ada mereka berdua, yakni Auris dan Liora yang baru saja datang.
"Udah lama nunggu?" tanya Liora yang memposisikan dirinya untuk duduk di hadapan Auris.
"Ya lumayan. Lo gimana, apa kabar?" tanya Auris basa-basi, "Gue baik. Harusnya gue yang tanya sama lo. Kemaren lo gimana? Bener lo ke pantai berdua sama Ivan? bener lo yang digendong Ivan? Emang kalian berdua ada apa sih?" pertanyaan beruntun dari Liora benar-benar membuat kepala Auris pusing.
"Aduh, tanya satu-satu kek. Ini malah beruntun kayak gini." ucap Auris.
Liora terkekeh ringan, "Ya gue kan penasaran. Selama ini tuh lo ga pernah cerita apa-apa. Banyak tau yang ngedeketin lo dulu, dari pejabat sampe pengusaha, malah lo tolakin semua. Sekalinya deket malah sama artis." omel Liora panjang lebar.
Auris menghela napas, ia tidak habis pikir dengan mantan kliennya ini. Jika sudah berbicara, Liora tidak bisa berhenti, bahkan untuk memberi kesempatan hidungnya bernapas pun tidak.
"Lo bisa cari artikelnya, baca dulu. Gue sama Ivan udah klarifikasi. Makanya jangan kerja mulu jadi orang, suami noh diurusin." ucap Auris, Liora pun tertawa ringan.
"Oiya, lo minta informasi apa nih kali ini? Gue siap bantu asal harga pas." ucap Liora, "Tenang, soal harga gampang, yang penting lo harus dapetin informasi pribadi seseorang." jawab Auris. Liora langsung tertantang sekaligus penasaran, "Siapa?"
Auris tersenyum misterius, "Ivan." mata Liora membulat sempurna mendengar nama itu, "Ya kan bener, lo sama Ivan ada apa-apa." ucap Liora dengan volume keras hingga hampir berteriak.
Kemudian, Auris menceritakan semua tentang misi yang ia jalani kini, tentang masa lalunya dengan Ivan. Auris ingin menilai semuanya berdasarkan fakta dan bukti. Ia tidak mau kisah itu hanya dari sudut pandangnya yang dulu sebagai Nara, kekasih Ivan. Auris mau semua misteri ini terkuak sempurna dan tentunya dari sudut pandangnya sekarang yang melihat dari segala arah, maka puzzle Auris telah lengkap dan sempurna.
Liora sangat terkejut dengan apa yang diceritakan Auris karena setaunya Auris memang pernah kecelakaan dan amnesia tanpa tau jika Ivan pernah singgah di hati Auris. Namun, Liora pikir mencari tau segalanya dengan fakta-fakta dan mencari tau dari segala sudut pandang adalah sikap terbaik yang memang harus di jalani oleh Auris. Liora berjanji pada dirinya sendiri, ia akan membantu Auris keluar dari misteri ini.
***
Kini, Auris tengah berada di toko kain ternama. Ia sedang mencari-cari bahan untuk stok baju daily yang dijualnya. Model baju yang Auris buat hanya di produksi sekali dalam jumlah sedikit dan ia lebih fokus pada wedding dress. Meskipun begitu stock baju daily yang ada di butik selalu habis hanya terhitung waktu mingguan. Jadi, mau tidak mau harus mendesign lagi model baju yang baru.
Tak sengaja ia melihat kain sifon dengan warna margenta. Langsung terpikir oleh Auris, model baju yang akan ia buat dengan kain ini. Kain sifon merupakan bahan sintetis yang terbuat dari perpaduan antara bahan nilon, sutra, katun, polyester dan rayon. Tekstur dari kain ini terasa ringan, tipis dan transparan. Bahan sifon biasanya dipakai sebagai pelapis gaun malam dan pakaian formal. Tapi yang jadi kekurangan dari kain sifon ini adalah susah menyerap keringat.
Auris langsung memesan kain sifon tersebut sebanyak 10 meter. Kemudian, ia berkeliling lagi mencari jenis kain yang lain. Namun, tiba-tiba ada seorang lelaki yang tidak sengaja menabraknya. Seketika itu Auris terkejut dan menoleh. Lelaki itu juga menoleh ke arah Auris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Schédio Auris (End)
Romance[COMPLETE] "Memori yang hilang dan tak terungkap" Seorang designer pemilik butik Auris bernama Naraya Auristella harus kehilangan ingatan di masa lalu karena kecelakaan yang dialaminya. Semua cerita tentang dirinya sudah menetap dalam memorinya. Nam...