Waktu yang berjalan beriringan dengan bumi yang berputar menghantarkanku pada sebuah hari lain. Satu hari sebelum study tour. Aku sudah memutuskan keikutsertaanku beberapa hari yang lalu. Tetapi aku tak menggubris untuk memberitahukan Harry mengenai keikutsertaanku itu. Lagipula, ia juga sepertinya cukup menikmati waktunya bersama Rara.
Aku mengecek handphone-ku, membaca segala pemberitahuan tertera dan tentu saja twitter.
MrsAnneTwist: My boy is turning 17 tomorrow.
Apakah yang ia maksud adalah ulang tahun Harry?
Direct Message
Skyler Coulisse: Anne, is it Harry's birthday tomorrow?
Anne Twist: Yes, tomorrow is his birthday. But he's joining the study tour, so there won't be a party.
Skyler Coulisse: I hope I could do something for him.
Anne Twist: He would love anything you do for him, honey.
Skyler Coulisse: Yeah, maybe I'm going to think about it first. Thanks for your information, Anne!Berulangtahun di perjalanan pasti bukanlah hal yang menyenangkan, tak ada pesta dan hal semacamnya. Tapi mungkin akan berkesan jika ada sebuah hal yang menarik. Apa yang bisa kulakukan untuk membuat ulang tahunnya berkesan? Aku tak mungkin membelikannya barang mahal. Seluruh uang tabunganku sudah kupakai untuk menambah biaya study tour, baik biaya perjalanan maupun biaya selama di Bali nanti.
1 message received
From: Harry
Are you going for the study tour tomorrow? You haven't talked to me today. What's wrong?Aku hanya membaca pesan tersebut tanpa membalasnya.
From: Harry
Skyler Coulisse, why haven't you replied? Are you mad at me or something?Aku tak berbicara kepada Harry seharian setelah mengetahui ulangtahunnya jatuh pada hari esok. Aku juga tak berniat untuk membalas pesannya. Aku tahu itu terdengar jahat, tetapi itulah yang biasanya dilakukan kebanyakan temanku di sekolah. Besok aku akan memberikan sebuah ucapan kepadanya dan meminta maaf untuk tidak membalas pesannya.
Aku memasukkan potongan pakaian terakhirku ke dalam koper dan segera menutup restletingnya. Pakaian, alat mandi, obat, satu buku kosong dan sedikit alat tulis. Semuanya sudah siap. Aku hanya tinggal berangkat besok. Satu minggu untuk perjalanan, kunjungan dan rekreasi di Bali. Kuharap semuanya berjalan dengan lancar.
.
Aku mengangkat tasku dan berlari ke arah bis. Lima belas menit terlambat dari jadwal yang telah ditentukan, aku merasa bersyukur mereka tak meninggalkanku. Keterlambatanku ini karena aku tidak bisa tidur semalaman. Hal itu terjadi kepadaku hampir setiap saat perencanaan pergi jauh. Mungkin aku terlalu bersemangat untuk perjalanan ini, atau mungkin sebaliknya.
Karena terlambat, aku masuk melalui pintu belakang dan mendapatkan tempat duduk di bagian belakang yang berjajar panjang bersama beberapa murid dari kelas lain yang hampir tak ku kenal. Sungguh, perjalanan ini akan terasa sangat lama karena aku akan terjebak dalam kumpulan murid-murid kelas lain itu. Beberapa orang di sebelah kananku sibuk berbicara dengan volume suara yang besar sehingga hampir membuat telingaku pengang. Sementara orang-orang di sebelah kiriku tak mengeluarkan suara sedikitpun.
Beberapa jam aku berdiam diri, berusaha bertahan dengan posisi dudukku yang tidak nyaman sama sekali.
"Sky, why haven't you talked to me?" tanya suara berat yang familiar. Siapa lagi kalau bukan Harry. Empunya suara berat khas yang membuatku selalu ingin mendengarnya. "Did I do something to you?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The NewComer
FanfictionSiapa yang kira seorang pendatang baru di sekolah dapat merubah kehidupan SMA ku? ©2014 by itshipstastyles dedicated to all Indonesian High Schoolers WARNING: It's an unedited version, still trying to work on several stuffs as plot, words, typos etc.