Playlist: Shirtsleeves - Ed Sheeran
.
Pintu berbahan dasar plastik di hadapanku membuatku mengepalkan tangan dengan kuat dan menghantamkan kepalan itu kepadanya. Masalahnya sudah lama aku mengetuk, tetapi masih tak ada yang mendengar bunyi ketukan pintu ini. Beberapa kali aku mencoba untuk mendobraknya dan beberapa kali itu pula aku gagal karena kekuatan yang tak seberapa dan emosi yang tak henti mengambil alih. Aku melewatkan lebih banyak materi biologi dari batas yang kuperkirakan, itu pasti dengan keadaanku yang terkunci di dalam toilet.
Kala aku terdiam bersama sunyi, terdengar di telingaku perbincangan beberapa perempuan meski samar karena suaranya terkesan sedang berbisik. Hanya saja lama kelamaan yang ku dengar bukanlah hanya suara perempuan saja, melainkan suara seorang lelaki yang tak memiliki nada bicara orang-orang di sekolah pada umumnya. Hafal betul telingaku dengan aksen lelaki itu. Harry, aku bisa menyimpulkannya dengan hanya mendengar suara dan caranya berbicara.
"Harry?" tanyaku sambil menahan tubuhku ke arah pintu, memastikan jika telingaku tak salah mendengar.
"Sky? Is it you? Biology teacher has been asking where you are. Let's go back to class."
"I can't, I'm locked."
"Did you-" ia menjeda ucapannya, nada bicaranya lalu terdengar menegas dan kalimat sebelumnya sudah ia ganti dengan kalimat lain sebelum ia menyelesaikannya. "Unlock the door."
"It's girls toilet!" larang salah satu suara.
"I don't care!" bantah nya. "Just unlock the door right now."
"No way."
"Skyler, don't get too close to the door!" peringat Harry. Aku tak tahu apa yang terjadi di luar, tetapi aku menuruti kata-katanya. Harry lalu terdengar berbicara lagi yang entah kepada siapa ditujukannya ucapan itu, "Get away!"
Aku dikejutkan oleh pintu yang terdorong dengan keras sesaat setelah Harry menggertak. Pintu itu akhirnya terbuka dengan kondisi yang retak dan nyaris copot dari porosnya. Harry yang terlihat ada di depan pintu, ia langsung memasuki ruangan dan berlari kepadaku dan menggenggam kedua tanganku. Yang mengejutkan adalah keberadaan kelima perempuan yang memaki ku tadi. Ku kira mereka sudah meninggalkanku sejak mereka mengunciku, tetapi ternyata tidak.
"Skyler, how have you been?"
"I'm fine, Harry."
"It's girls toilet! You can't be here!" tegur kak Selly dengan tatapan tajam.
"And letting her locked up in the toilet alone?" tanya Harry dengan tatapan yang tidak kalah tajam dengan tatapan kak Selly. Baru sekali ini aku melihat lelaki ini sebegitu marahnya dan ia terlihat sangat mengintimidasi jika sedang marah. "Why did you lock her? What's her fault?"
"She ruins you! She doesn't know when she has to stop being with you." tekan kak Lia.
"Pardon? How did you sum something mean like that? Accusing her to use and ruin me because she's with me? I don't know how exactly your brain works but that's rude."
Kak Gwen lalu mengambil alih, "Don't you realize that you and Gita end because of her? Don't you know there are some people who are actually hurt because of her? She hurts her friend's feeling and she pretends like an innocent. She's an evil."
"Jeez, where did you know that much? What's this drama you put her into? I haven't even started anything yet with her and excuse me but Skyler has been trying to put people first before her. Yet, you call her evil? What in the world is going on?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The NewComer
FanfictionSiapa yang kira seorang pendatang baru di sekolah dapat merubah kehidupan SMA ku? ©2014 by itshipstastyles dedicated to all Indonesian High Schoolers WARNING: It's an unedited version, still trying to work on several stuffs as plot, words, typos etc.