"Connie," ucap Armin sesampainya di dalam markas. "5 menit."
"Roja," Connie buru-buru memakai jubah hijau Survey Corps-nya. "Jean, titip cuci gelas tehku, ya."
"Oi..." Jean terlihat kesal. "Kau masih punya 5 menit untuk mencuci gelas tehmu!"
"Jika kau diberi waktu 5 menit oleh Levi Heichou, ketika kau sudah siap dalam 3 menit, itu jauh lebih bagus," kata Connie. "Sampai ketemu nanti siang, teman-teman!"
Connie mengambil manuever gear-nya dari bawah tangga, memakainya sambil berjalan menuju tempat Levi berdiri di luar markas.
"Eren, sarapan dulu. Ada roti dan susu," kata Armin. "Aku ambilkan jubah kita dulu di kamar."
Eren mengambil gelas kosong dari lemari berisi alat makan, menuang susu ke gelas yang ia pegang, dan duduk di meja makan.
"Kemana kalian hari ini?" tanya Eren sambil mengambil roti di depannya.
"Membersihkan markas," Sasha mendengus.
"Kalau Mikasa dan Hange sudah pulang, kami mungkin akan berburu babi untuk makan malam. Sasha bilang, kemungkinan besar di area Selatan, sekitar dua kilometer dari sini, ada banyak babi hutan," kata Jean.
"Kita makan daging!" kata Sasha dengan senang seraya mengangkat kedua tangannya.
"Oi, oi... Belum tentu kita bisa bertemu dengan mereka nanti. Tetap saja kita harus membuat sup untuk makan siang dan makan malam untuk hari ini. Ingat janjimu satu jam yang lalu kalau tugasku nanti hanya memotong sayuran saja," ucap Jean.
Sasha masih tersenyum. "Iya, iya."
Jean menatap Eren. "Oi, Kyojin-san. Mimpi aku kau hari ini?"
Eren tidak menjawab. Dia hanya mengunyah makanannya dengan pelan dan menatap kosong tumpukan roti di hadapannya. Dia berusaha mengingat mimpinya semalam dan tetap saja, yang dia ingat hanyalah wajah Mikasa yang basah karena air mata.
Sudah 3 hari Eren memimpikan Mikasa. Namun, dia tidak bisa mengingatnya. Yang pertama, Eren memimpikan momen saat dia mengalungkan syal merah favorit Mikasa ketika mereka masih kecil. Yang kedua, momen ketika Mikasa mengatakan bahwa dia selalu merasa bahagia saat berada di dekat Eren. Yang ketiga, semalam, dan Eren tidak bisa mengingat dialog di mimpi-mimpinya itu.
Eren mendadak mengingat usianya saat ini. Sekitar 6 tahun lagi, dia akan mati karena darah Founding Titan yang mengalir di dalam tubuhnya. Dalam kurun waktu tersebut, Eren benar-benar harus melakukan apa yang ingin dia lakukan walau sukar, yaitu menyelamatkan Eldia dan menikmati hidupnya.
Lalu, kenapa tiba-tiba ada Mikasa di dalam mimpinya? Selama ini, mimpi-mimpi yang dia lihat kebanyakan berasal dari memori ayahnya, Grisha Yeager, Dina Fritz, dan Historia Reiss. Tak ada sosok Mikasa dalam memori-memori tersebut. Berarti, dia memimpikan sendiri sosok Mikasa. Apa yang terjadi? Atau, apa yang akan terjadi pada Mikasa? Kenapa dia terlihat sedih? Kenapa Eren mengingat momen-momen pentingnya bersama Mikasa hingga terbawa mimpi.
"Eren?"
Eren sadar dari lamunannya. Dia menatap ke kiri, dan Armin suda ada di sampingnya.
"Mm... Jubahmu aku taruh di sini," Armin menaruh jubah Survey Corps di samping gelas milik Eren. "Habiskan makananmu. Masih ada 5 menit."
"Oi, Kyojin-san! Kau tidak menjawab pertanyaanku!" suara Jean meninggi. "Kau mimpi apalagi sampai kau melamun begitu? Pasti aneh! Kau selalu begitu kalau mimpimu aneh, melamun dan diam seharian."
"Entahlah, aku tidak begitu ingat," jawab Eren. "Aku sedang berusaha mengingatnya daritadi."
"Apa yang kau lihat, Eren?" tanya Sasha.
Eren menggigit potongan roti terakhirnya dan menelannya dengan buru-buru. "Memori ayahku, saat dia bertemu Owl. Mereka membicarakan satu hal, tentang cairan di dalam suntikan yang bisa mengubah manusia menjadi Titan. Tapi, aku tidak bisa mengingat apa yang mereka bicarakan."
"Sudah, sudah, biarkan dia menghabiskan makanannya," kata Armin sambil membawakan manuever gear miliknya dan Eren. "Eren, kalau sudah, kita langsung pergi, ya."
Eren mengangguk dan menghabiskan susunya. Dia mencuci gelas, menaruhnya di rak alat-alat makan, dan memakai jubah serta manuever gear-nya.
"Kami pergi dulu. Sampai ketemu nanti sore, Sasha! Jean!" kata Armin dengan riang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attack on Titan: Voices
FanfictionSisi lain dari cerita yang kamu enggak akan dapatkan dari serial Attack on Titan / Shingeki no Kyojin. Yes, Their side stories and Eren's dream.