"Dek. Dek. Dek."
"Hmmmmmmmmmmmmmmmhhhhhh," Eren meregangkan tubuh dengan kedua mata terpejam. "Jam berapa, Zeke?"
"Jam 7, sesuai dengan permintaan lo di chat semalem," kata Zeke. "Lo ngumpul jam berapa sih, di Cabin?"
"Jam 9," Eren menguap lebar. Kedua matanya masih terpejam.
"Mau sarapan dulu? Aku buatkan sarapan gemes untuk Ereh ♥ mau dibuatin apa?" tanya Zeke.
"Enggak usah, sarapannya nanti di Cabin," Eren mengubah posisinya menjadi duduk sekarang. "Susu anget aja, Zeke."
"Susu anget?" kedua mata Zeke berbinar. "Anak gondrong ini mo minum tutu?! Lucu amat ♥"
"Zeke bacot, deh," Eren menepuk keras lengan Zeke sambil tertawa.
"Ya udah, sana mandi," Zeke berdiri dan menyentil dahi Eren. "Langsung, entar lo ketiduran, gue ribet banguninnya."
"Hmh," Eren kembali menguap sambil memandangi Zeke yang berjalan keluar dari kamarnya.
Eren meraih hp-nya dan melihat chat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attack on Titan: Voices
FanfictionSisi lain dari cerita yang kamu enggak akan dapatkan dari serial Attack on Titan / Shingeki no Kyojin. Yes, Their side stories and Eren's dream.