Infinity - 2

183 28 5
                                    


"Gue kayaknya baru-baru ini deh, liat lo pake love-love-an gitu," kata Armin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue kayaknya baru-baru ini deh, liat lo pake love-love-an gitu," kata Armin.

Eren cengengesan dan memasukkan hp-nya ke kantung celananya. "Kepo lo."

"Suka gue, ngeliatin chat lo sama Mikasa. Kayak sayang banget gitu."

"Siapa?"

"Yang nanya," dan jawaban Armin membuat Eren berdecak sambil tersenyum lebar.

"Aneh enggak sih, pake love-love-an gitu?" tanya Eren seraya masuk ke dalam lift diikuti Armin.

"Siapa dulu, nih?" Armin menekan tombol 1.

"Siapa dulu nih, yang nanya?" ucap Eren, dan Armin tertawa.

"Enggak Ren, serius gue. Siapa yang aneh? Lo? Mikasa?" kata Armin.

"Gue, deh. Aneh, enggak?"

"Biasa aja sih, Ren. Tapi itu menurut gue ya, soalnya kan gue kenal sama lo berdua udah dari kecil. Coba lo tanya Connie atau Sasha, gitu. Mereka kan lebih peka."

"Nanti jadi bahan cengan gue, atau enggak jadi bahan gosip."

"Ya, tapi lo mau tau, kan?"

"Enggak juga, sih. Menurut lo aja."

Keduanya keluar lift dan berjalan keluar gedung menuju Agito Ramen.

"Kalo menurut gue sih, beneran biasa aja. Lo dari dulu udah begitu kalo ngomong sama Mikasa," ucap Armin. "Enggak sih, dari SMA, sih."

"Abis dulu kan Mikasa orangnya diem, ya. Ngomong sekenanya, apalagi sama orang baru. Ya, gue gituin aja biar enggak kaku," jelas Eren.

"Iya sih, kalo enggak digituin dia susah akrab tuh ya, sama Sasha sama Annie gitu-gitu."

"Iya."

"Jadi, selama ini lo bercanda, Ren, sama dia?"

"Enggak bercanda juga, sih."

"Jadi?"

"Lo apa sih, kepo banget? Ya, lo ngertilaaah. Pahamlaaaah."

"Kan gue udah sering bilang, walopun kita temen dari kecil, paham gue sama paham lo beda, loh."

"Duh, Min," Eren menggaruk-garuk kepalanya. "Masa sih, enggak paham?"

Armin mengangkat bahu. "Ya, gimana?"

Eren diam sebentar. "Ya... Intinya, gue begitu sama Mikasa doang. Masih enggak paham juga lo?"

Armin cekikikan. "Iya, iya."

15 menit berjalan, Armin dan Eren tiba di Agito Ramen. Mikasa dan Annie terlihat sudah berdiri di depan Agito Ramen.

Mikasa melambai, dan Armin melambai balik. Tapi, tidak dengan Eren. Dia hanya diam saja dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam kantung hoodie-nya.

Attack on Titan: VoicesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang