Lucky Kids

229 24 11
                                    


"Dek. Dek. Dek."

Eren membuka matanya lebar-lebar. Dia menoleh dan melihat pria berjenggot lebat di sampingnya.

"Jam berapa ini, Zeke?" Eren memelototi Zeke.

"Setengah 10. Kan lo minta dibangunin jam segitu," jawab Zeke.

Eren langsung berdiri dan meregangkan tubuhnya. "Shit. Oke."

"Lo mau ke mana? Tumben banget," Zeke bertolak pinggang memandang Eren.

"Mau makan siang sama Mikasa, terus mau ke tempat Heichou bantuin Mikasa nerima barang," Eren menggaruk-garuk kepalanya seraya menguap.

"Giliran Mikasa cepet lu," Zeke berjalan keluar kamar Eren. "Gue ke kantor dulu, ya. Sarapannya di meja, tuh. Dah, Ereh ♥ salam Mikasa, ya ♥"

"Hm," Eren menjawab singkat. Eren mengikuti Zeke keluar kamar dan menuju meja makan. Di sana, ada tiga Arancini dan segelas susu lengkap dengan note bertuliskan 'Arancini bulet kayak Ereh kecil ♥'.

"Tai dah itu orang," ucap Eren pada dirinya sendiri. Di saat yang sama, dia mendengar pintu depan terbuka dan tertutup lagi. Yang artinya, Zeke sudah berangkat ke kantor.

Eren segera mandi dan berpakaian. Dengan handuk masih di bahunya, dia duduk di meja makan dan menikmati sarapannya.

"Oh?" Eren mengunyah Arancininya dengan cepat. "Enak juga."

Eren menghabiskan sarapannya. Dia pergi ke kamarnya mengambil rokok, dompet, dann handphone-nya. Saat dia kembali duduk di meja makan, Mikasa meneleponnya.

Dengan wajah girang, Eren mengangkat telepon Mikasa. "Morning, cantik."

"Eh? Kok, kamu udah bangun?" Mikasa terdengar sangat terkejut. "Kamu belom tidur, ya?!"

"Udah mandi malah," Eren terkekeh-kekeh sambil membakar rokoknya. "Udah tidur, kok. Tadi aku dibangunin sama Zeke jam setengah sepuluh."

"Serius?" Mikasa terdengar masih tidak percaya Eren sudah bangun. "Ini kamu bukan sih, Ren?"

"Ini Eren, Mi. Erennya Mikasa," Eren kembali terkekeh-kekeh. "Abis sebat aku jalan ke tempat kamu, ya."

"Ya udah, aku ngeringin rambut dulu. Sumpah ya, aku masih enggak percaya kamu udah siap jalan."

"Iya udah, ngobrolnya nanti aja."

"Ya udah, see you, Ren!"

"See you."

Eren mematikan telepon dan membuka chat.

Eren mematikan telepon dan membuka chat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Attack on Titan: VoicesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang