24K 2.6K 266
                                    

Hari sudah menjelang sore , ten kini sudah mengemasi barangnya dan akan segera pulang . Tak lama , dering telfon nya membuat nya menghentikan langkahnya yang akan keluar ruangannya.

"Halo hen , iya aku akan segera pulang , tunggulah tidak sabaran sekali kau ini. aish baiklah baiklah ku tutup dulu" setelah mematikan sambungan telfon , ten menyimpan hp nya di dalam tas nya.

"Ten lee" suara dingin itu membuat ten terdiam di tempatnya . dia lalu menoleh ke sumber suara dan menatapnya 

"I-iya tuan?" tanya ten sedikit takut karena orang itu semakin mendekat kepadanya. ia lalu memundurkan dirinya kebelakang

1

2

3

dugh

Badannya kini sudah menempel pada tembok di belakangnya dengan pergerakan nya yang sudah terkunci . ten menunduk takut sambil meremat kemeja bawahnya 

"A-apa yang kau lakukan t-tuan" kata ten pelan sambil menunduk.

"Tatap mataku , jangan menunduk" jawab orang itu dingin , dia johnny.

Mau tidak mau ten mendongakkan kepalanya menatap manusia yang lebih tinggi di hadapannya ini dengan perasaan campur aduk

apa yang dia lakukan

"Kenapa kau belum pulang?" tanya johnny sambil menatap lekat mata ten.

"A-aku sedang membereskan barangku , setelah ini aku juga a-akn pulang t-tuan" jawab ten seadanya , johnny menyeringai sambil mendekatkan wajahnya kepada wajah ten 

"Jangan panggil aku tuan . johnny , panggil aku johnny" kata johnny tetap dengan nada dinginnya di tambah muka datarnya.

"Tapi itu t-tidak sopan tuan" kata tergugup karena johnny terus memandanginya

Ten dengan susah payah menahan nafasnya karena jarak mereka yang kini hanya tinggal 3cm saja. "Hati hati di jalan" kata johnny sebelum akhirnya..

Chupp~

Satu ciuman lolos pada bibir ten membuat ten mendelik . Johnny yang melihat itu hanya santai lalu berlalu meninggalkan ten yang semakin mematung di tempatnya .

"First kiss ku.." monolog ten sambil memegangi bibirnya dan sudah memaki johnny dalam hatinya 

"D-dia belok?" ucap ten sebelum akhirnya ia mengambil tas nya dan pergi meninggalkan tempat itu.

***
"Daddy , tadi echan di beli ini cama malk hyung" kata haechan sambil menunjukkan gelang berwarna merah di tangannya .

Johnny hanya tersenyum sambil mengelus pipi anak semata wayangnya itu.

"Sudah bilang terima kasih kepada mark hyung?" Tanya johnny yang di jawab anggukan oleh haechan

"Daddy daddy , tadi uncle moon menjemput malk hyung belcama uncle tantik" Adu haechan membuat johnny mengerutkan keningnya.

"Oh iya , apa haechan berkenalan dengan uncle cantik itu? Siapa namanya?" Tanya johnny kepada haechan yang sekarang sedang menatapnya

"Eumm" balas haechan dengan pose berfikir "Uncle doyie" lanjut haechan membuat johnny mengangguk.

"Daddy , buna na echan ada di manya?" Tanya haechan kepada johnny dan seketika ekspresi johnny berubah

"Bunda haechan sedang pergi jauh , kenapa haechan menanyakan bunda? Haechan rindu? Nanti kita cari bunda sama sama ya" Ucap johnny sambil memeluk haechan dan menciumi haechan

"Echan lindu buna , echan mau tetemu buna hiks echan mau peyuk buna" jawab haechan sambil menangis sesegukan

"Hey jagoan daddy jangan menangis , haechan anak kuat kan?" Kata johnny sambil mengusap punggung haechan

Johnny tau anaknya kuat dan tidak mudah menangis jika memang dia sedang terganggu pikirannya. Haechan lalu melepas pelukan johnny dan mengusap air matanya.

"Echan meman tuat daddy! echan nda nanis!" Seru nya sambil tersenyum lebar dan mengusap kasar air matanya

Johnny pun ikut mengusap air mata haechan di pipi gembilnya. Haechan memang paling pintar jika harus menyembunyikan kesedihannya. Entah sampai kapan , haechan akan seperti ini terus.

"HAECHANNN , DIMANA KAMU CHANN UNCLE DISINII" teriak seseorang membuat haechan menoleh ke sumber suara dan tersenyum

"Uncle yuyu!" Pekik echan sambil turun dari pangkuan johnny dan berlari menghampiri yuta. Dia memeluk kaki yuta dan dengan sigap yuta menggendong nya

"Mulai deh mengganggu" ucap johnny malas sambil membenarkan posisi duduknya.

"Lihatlah ini" kata jungwoo setelah ia duduk dan menyalakan laptop yang ia bawa . Johnny pun mendekat dan melihat layar laptop jungwoo . 

"Titik merah itu ada pada perusahaan tiongkok itu? Bagaimana mungkin" ucap johnny tak percaya 

"Awalnya aku dan yuta pun tak percaya , tapi setelah aku menyelidiki nya lebih dalam ternyata memang itu benar john" jelas jungwoo sambil menunjukkan sesuatu di slide selanjutnya .

"Mereka adalah tangan kanan dari --- yang bekerja sama dengan --- untuk menghancurkan mu dan seluruh keluarga mu terlebih Golden Jung . Itu sasaran utama mereka" 

"Tapi aku belum bisa memprediksi kapan dan siapa saja yang terlibat di dalamnya" lanjut jungwoo panjang lebar yang di angguki oleh johnny 

"Tak masalah , kita ikuti saja alur mereka . Tapi yang terpenting tetap jaga keluarga ku yang utama" ucap johnny yang hanya di angguki oleh jungwoo 

***

"Sial sial sial !" Rutuk ten pada dirinya sendiri di depan kaca kamarnya.

"Kau kenapa ten? Kau bahkan belum menceritakan pengalaman hari pertama mu . bukankah menyenangkan?" Tanya taeyong yang sedang makan melon nya di atas kasur .

Ten melirik dari kaca lalu berbalik menghadap taeyong sambil meremat ujung kaos nya .

"Apa yang kau pikirkan? Berhenti meremat ujung kaosmu . Kalo ada apa apa ceritalah padaku" Ucap taeyong sambil menaruh mangkok melon nya di atas nakas dan menghampiri ten 

"Sial sial sial" kata ten lagi membuat taeyong bingung . taeyong lalu memegang bahu ten untuk menyalurkan ketenangan kepada nya.

"Sial kenapa sih? kau dari tadi sial sial terus mana aku tau" kata taeyong sambil mensejajarkan posisi nya dengan ten 

"First kiss ku.." kata ten sambil memegangi bibirnya "Di ambil oleh jung sialan itu!" Ucap ten kesal sambil menghentakkan kakinya

"Jung sialan? Jung siapa maksutmu?" Tanya taeyong bingung dengan jung siapa yang di maksut ten.

"Jung johnny yong . memang ada berapa jung lagi yang memegang kendali perusahaan itu?!" Ucap ten sambil terus menghentakkan kaki nya ke lantai.

"Pffftt hahahaha" 

"Kenapa kau tertawa bodoh?!" Ucap ten sambil memandang tajam taeyong

"Kau ini beneran polos apa terlewat bodoh? Seperti tidak pernah berciuman saja cih" Ejek taeyong membuat ten mendengus kesal

"Tapi first kiss ku yong aaaaa" Rengek ten

"Balas saja , gampang kan?" Usul taeyong membuat ten mengerutkan keningnya.

"Balas apa maksut mu?" Tanya ten bingung. Taeyong menyeringai membuat ten merinding. Ia lalu mendekat ke arah ten dan membisikkan sesuatu kepadanya.

"Bagaimana?" Kata taeyong setelah membisikkan sambil meng-up down kan alisnya.

"Ide bagus haha , tapi apa akan berhasil?" Tanya ten kembali kepada taeyong

"Yang penting kau bersabar saja" Jawab taeyong lalu mengambil melon nya lagi dan memakan nya.

Ten mengangguk lalu membenarkan posisi nya sebelum membuka ponselnya dan menelfon seseorang.

"Bagaimana perkembangan nya?"

***

|TBC|

BOSS | JohnTen [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang