Ini sudah berjalan 3 hari ten di rawat di rumah sakit , namun tidak sedetik pun waktunya ingin di ganggu oleh siapapun sekalipun itu johnny kekasihnya. Padahal johnny selalu datang setiap pagi , siang , sore dan malam.
"Ten ayolah makan dulu , kau dari kemarin belum makan" ucap taeyong sedikit frustasi karena ten tidak menggubris nya
"Apakah aku pembawa petaka yong? Hyung tiada karena aku , eomma dan bibi juga tiada karena aku , hiks apakah aku benar benar manusia yang tidak berguna?" ucap ten tiba tiba dengan suara parau sambil menangis sesegukan dan meremat sprei rumah sakit.
Taeyong dengan sigap memeluknya sambil mengusap punggungnya dan membisikkan kata kata penenang
"Tidak ten, itu semua kehendak tuhan. Walau kita menahan , jika tuhan sudah mengatakan untuk pulang siapa yang bisa mengelak?" kata taeyong sambil mencoba menenangkan ten.
"Bukankah salahku juga? Aku terlalu memaksakan hubungan ku dengan manusia sialan itu , hingga dia memiliki dendam kepada keluarga ku hiks" ten semakin kencang menangis , membuat hati taeyong sakit.
"Tidak , bukannya kau sudah mengakhiri nya setelah tidak mendapat restu? Berarti itu murni kesalahan dia yang sifat iri hati dan liciknya sudah mendarah daging" kata taeyong memeluk ten semakin erat.
Ia kemudian melepaskan pelukannya sambil mengusap air mata yang keluar dari mata cantik ten , kemudian mengecup kedua matanya.
"Kau dulu bilang menganggapku sebagai hyung kedua bukan? Berarti sama artinya kau harus memperlakukan ku sebagaimana kau memperlakukan tae hyung." kata taeyong kemudian duduk di pinggiran ranjang sambil menatap ten
"Jangan fikirkan apapun yang membuatmu sakit , kau boleh keras kepala tapi tidak dengan selalu egois seperti ini. Badanmu sedang sakit ten , batinmu juga sedang lelah. Kau tidak kasian?" kata taeyong sambil mengelus pundak ten
"Yang menunggumu untuk kembali banyak ten , termasuk johnny. Dia dari kemarin bolak balik kesini hanya untuk melihat keadaanmu , tapi kau tidak mau bertemu dengannya" lanjut taeyong membuat ten membelalak kaget.
"Benarkah? Oh tuhan aku melakukan kesalahan besar!" ucap ten panik sambil mencari ponselnya.
"Tae dimana ponselku!" tanya ten yang menengok kanan kiri meja tapi tidak menemukan ponselnya.
"Ada bersamaku , kau mau ku telfon kan johnny? Makan dulu" ucap taeyong sambik turun dari tempat tidur ten dan mengambil makanan yang telah di siapkan untuk ten.
"Tapi , tidak ada rasanya" ucap ten memelas
"Ya kalo mau makan enak sembuh dulu , ayo aaaaa" kata taeyong sambil membuka lebar mulutnya dan mengarahkan sendok berisi bubur itu ke mulut ten.
Awalnya ten menolak , namun lama kelamaan ten patuh dan memilih makan dengan diam.
Sementara di kantor , johnny tidak henti hentinya memikirkan tentang ten. Karena taeyong bilang , dari kemaren dia tidak mau makan.
"Aku harus mengunjunginya atau menelfon taeyong saja ya?" tanya nya pada jungwoo dan yuta.
"Telfon taeyong hyung saja , mungkin ten hyung masih belum bisa di ganggu dan berakhir kau tidak mendapat apa apa jika kesana" usul jungwoo yang di angguki oleh johnny.
"Ah tunggu sebentar , rekrut sekretaris baru ya . Asal kepribadian nya baik dan bertanggung jawab. Aku serahkan pada kalian berdua" kata johnny yang diangguki oleh keduanya.
Kemudian ia berlalu ke kamar pribadinya dan menelfon taeyong , sambil dia mengistirahatkan diri. Dia lalu mencari kontak taeyong dan menelfon nya. Tak lama telfon pun di angkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS | JohnTen [ COMPLETE ]
Fanfiction❝ Dunia memang sesempit itu. Bukan kebetulan , tapi memang takdir yang sudah mengaturnya. Kita hanya bisa menerima dan menjalankannya sebaik mungkin . Takdir tidak pernah salah , hanya kita di pertemukan dalam keadaan yang seharusnya lebih baik .❞...