Siang ini , di ruangan kerja johnny terlihat sedikit tegang. Bagaimana tidak? Johnny yang terus saja menatap tajam ke arah ten seolah ingin memakannya hidup hidup , yang kini duduk di depannya dengan menundukkan kepalanya.
Hey kemana ten yang kemaren menggodanya? Itulah pertanyaan johnny. Dia kemarin hampir saja terlepas kendali jika saja yuta dan jungwoo tidak datang . Ah benar benar pria manis itu , dia jadi harus bermain sendirian.
Lalu apakah sekarang dia akan balas dendam? Kita lihat saja. Sudah hampir setengah 8 pagi , berarti terhitung 30 menit mereka pada posisi nya masing masing.
"Jangan menunduk terus. Aku tidak mempekerjakanmu untuk terus menunduk seperti itu" Ucap johnny dingin sambil menatap layar laptop nya.
Suasana menjadi sedikit canggung karena ten yang masih saja menunduk sambil meremat ujung kemeja nya , sepertinya ini kebiasaan nya jika ketakutan.
Johnny melirik ten sekilas lalu menutup laptopnya dan menopang dagunya menatap ten.
"Kau bisu?" Tanya johnny sarkas membuat ten menggeleng kecil.
"E-ehm , maaf tuan johhny. A-ada apa?" Ucap ten mulai memberanikan diri membuka suara tanpa menatap johnny.
Mana berani dia tadi berbicara jika johnny saja tidak membuka suara sejak dia memanggilnya.
"Kenapa kau dari tadi tidak berbicara?" Tanya johnny heran.
"Karena kau tidak membuka suara duluan tuan , itu tidak sopan" Ucap ten jujur sambil tetap menunduk
Johnny yang menatapnya dalam diam hanya terkagum , sopan sekali lelaki manis di depannya ini? Setelah sadar dari lamunan nya , johnny berdehem pelan membuat ten kini berani menatapnya.
"Kemarin anakku mencarimu , nanti dia akan kesini . Jangan kemana mana dan jika akan makan siang bilang saja pada jungwoo atau yuta" Kata johnny sambil menegakkan kembali tubuhnya dan kembali memasang muka datarnya seperti semula.
'dasar tembok di kasih nyawa' batin ten
"Kenapa masih menatapku? Pergi." Kata johnny membuat ten mati matian menahan untuk tidak memaki atasan sialan nya ini.
Setelah itu dia membungkukkan badan memberi salam dan berjalan ke ruangan nya , namun baru 3 langkah ia merasakan tangannya di tarik dengan cepat dan ia di dorong ke tembok.
Bersamaan dengan badannya yang sekarang sudah di kunci pergerakannya , ten hanya bisa merapalkan doa agar dia tidak mati sekarang juga. Dia menutup matanya memohon agar dia di beri kekuatan untuk melawan atasan biadab nya ini.
"Aku kan hanya bilang pergi , bukan menyuruhmu kembali . Kenapa kau sangat terburu buru sekali hm?" tanya johnny sambil menatap intens mata ten yang kini sudah menatapnya juga.
Tangan kanannya mengunci pergerakan ten , sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk menarik pinggang ten agar mendekat kepadanya. Ten menahan tangannya di depan dada untuk memberi jarak di antara mereka dan berharap dia bisa kabur sekarang juga.
"Tau apa kesalahanmu?" Tanya johnny dengan nada dingin khas nya , seperti biasalah.
Ten menahan nafas nya dan menggeleng pelan membuat johnny menyeriangai.
"Pertama , kau kemarin menggodaku . Yang kedua , kau kan sudah ku peringatkan untuk memanggilku dengan nama jika sedang berdua , tapi tidak kau lakukan bukan? Sudah berjalan hampir sebulan ten. Yang ketiga , kau tadi membuang 30 menit ku dengan hanya diam saja." Kata johnny lalu menelusupkan rambut ten ke belakang telinganya
Lalu johnny mendekati telinga ten dan berbisik "Dan yang keempat , kau belum membayar itu semua apalagi di poin pertama" Lanjutnya sambil menyeringai membuat ten bergidik ngeri dan semakin mendorong pelan dada johnny .
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS | JohnTen [ COMPLETE ]
Fanfiction❝ Dunia memang sesempit itu. Bukan kebetulan , tapi memang takdir yang sudah mengaturnya. Kita hanya bisa menerima dan menjalankannya sebaik mungkin . Takdir tidak pernah salah , hanya kita di pertemukan dalam keadaan yang seharusnya lebih baik .❞...