사십팔

7.3K 831 143
                                    

⚠ Banyak darah, pembunuhan, kekerasan.

Renjun dan haechan kini masih tertidur. Sebenarnya tidak, renjun sudah bangun hanya saja dia pura pura tidur. Karena dia merasa ini bukan rumahnya dan dia peka dengan itu. Sekarang dia dan haechan sedang di ikat dengan tali di sebuah ruangan yang menurutnya menjijikkan.

"Dasal penculik" gumam renjun dalam hati.

"Jika aku bisa mendapatkan ten, kau silahkan ambil johnny"

"Buktinya? Johnny sudah bersamaku sekarang. Ambil saja ten mu itu. Dia tidak selevel denganku"

"Dasar wanita gila. Johnny mu tidak ada apa apanya denganku"

Renjun dengar samar mendengar percakapan 2 orang dewasa yang mungkin sedang berada di luar ruangan. Lalu dia teringat sesuatu, tangan kecilnya mencoba meraih sesuatu yang memang berada di sabuknya. Benda itu kecil dan hampir tak terlihat, tapi sangat berguna untuk menghubungkan nya dengan seseorang.

"Uncle, njun dicini. Luangan na walna bilu, pintu na walna hitam" bisik renjun.

Di ruangan ini tidak ada siapa siapa, hanya dia dan haechan. Renjun melihat kanan kiri, dan dia merasa geli. Tempat ini sangat buruk, pikirnya.

"Echan, banun" renjun menubrukkan sedikit badannya ke haechan agar anak gembil itu bangun.

Dengan perlahan haechan membuka matanya dan kaget dengan pemandangan sekitarnya.

"Jangan teliak, kita cedang di culik" ucap renjun membuat haechan takut.

"Echan atut" kata haechan hendak menangis.

"Jadi pembelani othey? Ikut apa yan hyung biyang. Kita halus kelja cama" ucap renjun membuat haechan mengangguk cepat.

Tak lama, pemandangan jinyoung yang masuk ke ruangan membuat renjun langsung menangkap memori wajah jinyoung di kepalanya.

'Jadi inyi yan mawu bitin daddy cama mommy cakit? huh dasal jeyek'

"Halo boy, bagaimana tidurnya?" tanya jinyoung kemudian mendekat ke arah renjun dan haechan.

Renjun dan haechan hanya diam. Tidak menangis atau memberontak, mereka tenang. Walau sebenarnya haechan takut, tapi renjun bilang dia harus berani.

"Kau tau hm? Ayahmu sedang bersama ibu kalian, wendy. Kalian tidak merindukan ibu kalian?" tanya jinyoung sambil tersenyum yang di paksa.

"Njun cuma puna catu mommy, nama na ten!" ucap renjun dengan lantang, jinyoung tertawa dengan keras.

"Oh berarti aku akan menjadi calon papa kalian? Sayang sekali aku tidak mau memiliki anak tidak berguna seperti kalian. Pasti bisanya hanya menangis" ucap jinyoung yang tak sadar dengan tatapan membunuh renjun.

Renjun dan haechan hanya diam, tidak berniat untuk menjawab lagi. Jinyoung kemudian tersenyum licik sambil berjalan ke arah pintu.

"Jaga mereka, awas jika sampai kenapa kenapa" ucap jinyoung kepada anak buah nya. Mereka berjumlah 4 orang.

"Siap bos!" ucap mereka bersamaan. Jinyoung kemudian meninggalkan mereka, sedangkan mereka kembali duduk di tempat mereka.

Iya mereka menjaga di luar ruangan.

Renjun kemudian mencoba mencari sesuatu di belakang nya lagi, kemudian menemuka sebuah pisau lipat kecil di kantongnya. Pisau nya memang kecil, tapi sangat tajam dan menyakitkan.

Benda ini sedikit ajaib, ah tidak ada 2 benda ajaib yang di berikan seseorang kepada renjun. Benda ini tidak terdeteksi jika hanya di raba dari luar, namun jika sudah di pegang benda itu akan terlihat.

BOSS | JohnTen [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang