Kediaman Johnny di pagi hari memang bukan kediaman yang bisa di bilang tenang. Seperti sekarang, ketiga anak kembar nya sedang saling mengejar dan berteriak membuat ibunya pusing.
"Yohan, Yeojin, Youra! Duduk di tempat kalian atau tidak ada sarapan hari ini" Teriak Ten dari dapur membuat ketiga anak tadi langsung mengambil posisi di tempat mereka.
"Nice" ucap Ten sambil tersenyum kemudian melanjutkan kegiatan memasakanya.
Tak lama setelah dia memasukkan bahan bahan yang harus dia masak, sebuah tangan tiba tiba melingkar di perutnya kemudian deru nafas seseorang berhembus di lehernya.
"Morning babe" Ucap Johnny sambil menciumi leher belakang Ten.
"DADDY AKU TIDAK MAU PUNYA ADIK LAGI YA" Teriak Renjun yang sedang menggendong seorang balita dari atas.
Ten dan Johnny kemudian menoleh ke arah sumber suara dan tertawa.
"Mommy juga tidak mau. Makanya, kau harus bersikap galak juga kepada daddy mu" ucap Ten kemudian melepaskan tangan Johnny yang bertengger di perut nya.
Ia kemudian membalikkan badan, mengalungkan tangan nya di leher Johnny kemudian mencium sekilas bibir suami nya itu.
"Morning too, love" Ucap Ten setelah mencium bibir Johnny. "Kau kerja kan hari ini hyung? Kenapa belum bersiap?" Tanya Ten.
"Siapa bilang? Aku hari ini akan menemanimu. Menggantikan hari liburanku seminggu kemarin yang tertunda gara gara rapat" Ucap Johnny kemudian mencium kening Ten sedikit lama "Dan mungkin bisa menambah adik lagi untuk-"
"EKHMMM"
Johnny dan Ten kembali menoleh dan tertawa saat haechan menatap mereka berdua dengan tatapan malas
"Ayolah daddy, mommy. 5 adik sudah cukup" Ucap Haechan sambil mendengus kesal. Di sebelahnya, Daeshim terkikik geli.
"Tidak masalah mom, satu lagi. Aku belum menggendong adik bayi! Umurku dengan Haneul tidak jauh berbeda" ucap nya membuat haechan menoleh.
"Daeshim ayolah, nanti kau gendong bayi dari anak renjun hyung saja" kata haechan malas.
"Haechan, aku mendengarnya!" Ucap renjun sedikit berteriak. Ia kini tengah memangku Haneul yang sedang mewarnai di atas meja makan.
"Oppa, nanti jadi ke rumah jeno kan? Kan kan kan?" tanya youra sambil menatap renjun dengan senyum manis nya.
"Youra, kau menyukai jeno ya? Ayolah, dia saudara mu" sahut Yeojin.
"Enak saja! Oppa jangan mengarang. Aku dan jeno adalah teman baik. Dia itu sangat menggemaskan, tapi aku heran kenapa banyak yang bilang dia galak" cerocos Youra membuat Renjun terkekeh.
"Tentu saja jadi, aku juga ada urusan dengan dia" Jawab Renjun.
"Hyung, lihat ini. Bagus tidak?" kata Haneul tiba tiba sambil menunjukkan hasil karya nya kepada Renjun.
Di dalam lukisan itu, ada Johnny & Ten yang sedang duduk berdua dengan Renjun dan Haechan yang berada di belakang nya. Kemudian, ada Yeojin berada di samping Johnny, dan Yohan berada di samping Ten. Sedangkan Youra, duduk di bawah dan memeluk Haneul serta Daeshim bersamaan.
"AKU MAU LIHATTT" Ucap Yohan.
"AKU DULUUU" Sahut Yeojin.
Sedangkan Youra, memilih meninggalkan bangku nya dan beralih ke belakang badan Renjun.
"Wah, cantik sekali. Di ajari siapa?" Tanya Youra sambil mengusap rambut Haneul sayang.
"Di ajari Renjun hyung, noona!" Jawab Haneul dengan semangat membuat Youra tertawa.
"Baiklah, cukup sudah ayo kita makan dari pada kalian telat nanti" Ucap ten sambil membawa makanan yang baru selesai dia masak, di bantu Haechan dari belakangnya. Youra pun segera ke dapur mengambil sisa nya.
"Tapi, aku ingin makan di suapi mommy!" Ucap Daeshim yang hendak di turunkan Haechan di tempat duduknya.
"Kau ini, padahal sama saja" Ucap haechan sambil mendengus kesal.
"Kau cemburu dengan anak kecil hyung? Astaga, ingat kau sudah tua." Ejek Yohan membuat Haechan mendelik.
"YOH-"
"Haechan" Ucap Ten sambil berkacak pinggang membuat Haechan meringis.
"Baik mommy, ampun" Kata Haechan kemudian mencium pipi Ten sebelum akhirnya duduk di tempatnya.
"Jika kalian akur, minggu depan kita liburan ke rumah nenek" Kata Johnny yang baru saja duduk di tempatnya.
"Benarkah? CHICAGO? YEAYYYY" Seru Yeojin.
"Baiklah, sekarang ayo makan. Selamat makan semua"
"Selamat makan!"
***
"Kau tau? Dalam hidup, kadang kita tidak bisa membuat apapun yang kita inginkan menjadi milik kita" ucap seorang Pria tua tampan sambil menatap indah nya kota New York.
"Tapi aku tidak akan menyerah dengan yang satu itu pa. He's my first love." Jawab pria muda yang tidak kalah tampan dari pria tadi.
Pria yang sedang menatap kota New York tadi kemudian berbalik dan menatap penuh arti kepada anak laki lakinya.
"Lalu apa yang kau lakukan, boys? Kalian jauh. Lagi pula, itu hanya cinta monyet anak usia dini" Ucap pria tua tadi kemudian duduk di hadapan anak laki laki nya.
"Aku ingin kembali" Ucap pria tadi.
"Kapan? Kau harus meminta izin dulu. Kau tau kan? Ibu mu sedikit posesif tentangmu sejak kau ikut bersama kami" Lanjut pria tadi masih dengan senyuman nya.
"Itulah mengapa aku meminta bantuan mu. Aku hanya akan menghabiskan sisa waktu ku untuk kuliah di sini. Aku akan melanjutkan karrier ku di negara asalku. Masalah kalian akan ikut atau menetap disini, itu keputusan kalian. Aku akan sering mengunjungi kalian" Ucap pria muda tadi sambil menatap pria tua yang kini tengah berfikir.
"Baiklah, nanti akan aku bantu. Tapi, belajarlah yang rajin ya? Kau kuliah jam berapa hari ini?"
***
"Jung Haechan, Jung Renjun. Tunggu pembalasanku"
***
Halooo! Setelah beberapa bulan, akhirnya ketemu lagi nih. Ini udah last extra part ya, lanjutan nya nanti ada di book baru. Jeng jeng, pair mana nih ya kira kira? Tunggu aja ya. Terima kasih readers tersayangku!
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS | JohnTen [ COMPLETE ]
Fanfiction❝ Dunia memang sesempit itu. Bukan kebetulan , tapi memang takdir yang sudah mengaturnya. Kita hanya bisa menerima dan menjalankannya sebaik mungkin . Takdir tidak pernah salah , hanya kita di pertemukan dalam keadaan yang seharusnya lebih baik .❞...