Hari ini , suasana apartemen ten sedikit berbeda. Di ruang tamu apartemen ini , keadaan sangat mencekam. Bagaimana tidak? Ten dengan tatapan dingin dan mematikannya tak lepas dari sosok jung jaehyun yang selama ini dia cari. Di antara mereka bertiga , jaehyun , taeyong maupun ten tidak ada yang mau membuka pembicaraan.
"Ehh hyung. . ." ucap jaehyun memulai pembicaraan dengan sedikit takut takut.
"Bahkan kau pasti tau aku lebih muda darimu" balas ten dengan nada dingin nya.
Jaehyun yang di kenal tegas dan berwibawa seketika langsung menjadi penakut dan diam saat berhadapan dengan ten sekarang.
'Mengapa ten hyung menakutkan'
"Tidak papa , aku memang ingin memanggilmu hyung" ucap jaehyun sedikit kikuk kemudian melirik taeyong.
Taeyong mengisyaratkan untuk segera menjelaskan kepada ten namun jaehyun sepertinya ragu.
"Jika tidak ada yang mau di bicarakan lagi , keluar dan tidak usah muncul di hadapanku dengan semua dosamu" ucap ten sambil berdiri dan akan beranjak tapi jaehyun menghentikannya.
"Baiklah! Baiklah , aku akan menjelaskan nya" ucap jaehyun kemudian ten kembali duduk.
"Waktu itu , j menyuruhku untuk membantunya , dia bilang bukan pekerjaan yang sulit jadi aku iyakan. Kupikir memang pekerjaan yang bisa saja aku selesaikan dalam sekejap. Namun , saat aku tau jika pekerjaan itu adalah menjebakmu dan mencelakaimu , aku benar benar menolaknya hyung. Sungguh , tapi setelah dia mengancam akan melukai adik adikku , aku tidak bisa berkata tidak. Maaf hyung , adikku yang jadi taruhannya"ucap jaehyun sambil menarik nafas kemudian melanjutkan kata kata nya
"Memang aku yang mengunci mu di gudang , aku yang membiusmu atas suruhan j . Tapi , aku juga yang menelfon jungwoo dan memberi kunci gudang itu lagi kepadanya. Bagaimana aku bisa kenal jungwoo? Karena dia sudah jadi teman johnny hyung waktu itu , yang otomatis dia temanku juga. Maaf aku memilih lari waktu itu , jika aku tetap disana dan menolongmu. Adikku yang menjadi taruhannya hyung , mereka di sandera waktu itu oleh anak buah j hanya untuk melukaimu seperti dulu"
Jaehyun kemudian mengeluarkan sebuah ponsel dan flashdisk kecil dari saku nya kemudian menyodorkan nya ke atas meja.
"Ini semua , bukti ada di dalam. Dari percakapan ku dengan j sampai rekaman suara saat dia mengancamku dengan meng atas namakan adik adik ku. Dan semua foto foto kejahatan dan rencana dia dulu ada di situ. Aku menghilang karena aku harus mencari ponsel ini dulu agar aku bisa berani muncul di hadapan mu dan sujud di kaki mu. Bahkan sujud saja tidak bisa mengurangi dosaku yang sangat besar kepadamu hyung" ucap jaehyun kemudian ia bersujud di kaki ten namun ten dengan cepat menahan pundaknya dan menyuruhnya berdiri.
"Tidak , jangan" ucap ten sambil masih menahan dirinya.
"Dan , aku minta maaf soal hubungan ku dengan jaehyun. Aku tidak bermaksud untuk menyembunyikannya darimu ten. Tapi , aku sedang butuh waktu yang tepat agar bisa memberi tahu mu. Aku disini juga serba salah. Aku melepas jaehyun tidak bisa , melukaimu pun aku tidak tega . jadi aku dan jaehyun memutuskan untuk menyelesaikan semua masalah jaehyun padamu sebelum kami memberitahu hubungan kami" jelas taeyong , berharap ten mengerti.
Ten menatap 2 orang di depannya secara bergantian kemudian menghela nafas.
"Taeyong , aku tidak masalah bahkan jika kau kekasih jaehyun sekalipun. Aku tidak marah kau menjadi kekasih jaehyun , tapi aku marah karena kau menyembunyikannya di belakangku dan malah tidak memberitahu ku jika kau adalah kekasih orang yang selama ini ku cari" ucap ten dengan nada yang seketika menjadi lembut.
Ia kemudian berdiri dan menghadap jendela membelakangi taeyong dan jaehyun.
"Aku sudah yakin , jaehyun selalu menghindar dan mengganti identitasnya karena takut aku akan membalas dendam karena kesalahan masalalu nya. Memang , aku masih sedikit sakit hati dengan itu tapi aku mencarimu bukan karena aku akan membunuhmu , jaehyun." ujar ten masih membelakangi mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS | JohnTen [ COMPLETE ]
Fanfiction❝ Dunia memang sesempit itu. Bukan kebetulan , tapi memang takdir yang sudah mengaturnya. Kita hanya bisa menerima dan menjalankannya sebaik mungkin . Takdir tidak pernah salah , hanya kita di pertemukan dalam keadaan yang seharusnya lebih baik .❞...