Tepat keesokan harinya , ten benar benar pulang ke rumahnya sendiri. Barang di apartemen nya hanya di bawa setengah , itupun taeyong yang mengemasinya.
"Appa , aku pulang hari ini saja. Dan aku ada berita baik untuk appa" ucap ten sambil tersenyum saat menelfon ayahnya.
"Nee , taeyong tentu saja pulang bersamaku. Baiklah baiklah lanjutkan saja , eomma di rumah kan? Baiklah" ten mengakhiri sambungan telfon nya kemudian menutup pintu apartemen.
Ia di bantu lucas dan taeyong membawa beberapa barang barang miliknya juga milik taeyong. Setelah sampai di mobil , ten langsung masuk sedangkan taeyong dan lucas menata barang di bagasi.
"Luke , mampir ke cafe nya winwin dulu ya" ucap ten mengisyaratkan lucas yang dengan cepat di angguki oleh laki laki itu.
"Siap hyung" kata lucas kemudian mulai menjalankan mobilnya.
Ten sendiri lebih fokus ke hp nya sedangkan taeyong menatap keluar jendela. Pikiran nya kemana mana setelah mengetahui kehamilan ten.
"Tae , aku sudah siap" ucap ten tiba tiba membuat taeyong tersadar dari lamunan nya.
"Siap untuk apa ten?" tanya taeyong sambil menengok ke arah ten yang berada di sebelahnya.
"Ke makam taemin hyung lagi" lirih ten sambil mematikan ponselnya "Aku merindukan nya , sekalian ke makam bunda dan mama" lanjutnya kemudian menyenderkan kepalanya di bahu taeyong.
"Baiklah , nanti kita akan kesana bersama paman dan bibi" ucap taeyong sambil mengusap sayang pipi ten.
Mereka lalu melanjutkan berbincang kecil dan mengajak lucas bercanda sampai akhirnya mereka sampai di cafe winwin. Dia hanya mampir sebentar untuk bilang bahwa apartemen sudah kosong dan memberi winwin sebuah totebag.
"Safe flight win , selamat sampai tujuan ya" pesan ten sebelum pergi.
Ten kini sedikit merasa lebih lega dengan hidupnya. Ya , harusnya memang dia lega. Walau kenyataan nya , semu.
Hampir 1 jam perjalanan , akhirnya ten sampai di rumahnya. Mobil nya memasuki pekarangan sebuah mansion yang sangat mewah dan tidak ada yang tau kehidupan aslinya selain teman terdekatnya tentu saja.
"Selamat datang kembali tuan muda" ucap para maid disana seraya salah satunya membuka pintu utama untuk ten.
Ada sekitar 10 maid yang berdiri di samping kanan kiri pintu masuk dan menyambutnya. Hah , pasti ulang eomma nya. Padahal ten juga tidak terlalu suka dengan semua ini . Jika boleh memilih , dia ingin lebih sederhana dari hidupnya yang sekarang.
Dia kemudian membalas para maid itu dengan senyuman sambil melewati mereka. Tibalah dia di ruang tamu rumahnya dan langsung duduk di sofa. Tak lama , suara langkah heels wanita mengisi kesunyian rumah itu.
"Yaampun sayang , eomma merindukan mu" ucap seorang wanita dari tangga saat kan turun.
Wajahnya masih segar dan cantik sekali. bahkan bisa membuat orang kaget saat mendengar umur wanita itu. Setelahnya , ia mendekati ten kemudian memeluk putranya itu melepas rindunya.
"Eomma , maaf ya ten nakal meninggalkan mu sendirian" ucap ten sambil membalas pelukan ibunya itu.
Setelahnya , ibu nya melepaskan pelukan nya itu dan mengusap wajah putranya.
"Apa kau sehat? Makan mu banyak dan teratur kan? Kau tidak kelelahan kan nak? Kau baik baik saja kan? Tidak ada yan. . ." sebelum sempat melanjutkan , ten sudah memotong omongan ibunya itu.
"Eomma , aku sudah besar. Jika ada yang jahat pada ku , akan langsung aku pukul. Seperti yang eomma ajarkan padaku" jawab ten lalu mereka berdua tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS | JohnTen [ COMPLETE ]
Fanfiction❝ Dunia memang sesempit itu. Bukan kebetulan , tapi memang takdir yang sudah mengaturnya. Kita hanya bisa menerima dan menjalankannya sebaik mungkin . Takdir tidak pernah salah , hanya kita di pertemukan dalam keadaan yang seharusnya lebih baik .❞...