DISCLAIMER ⛔
Dalam proses mencoba menghasilkan suatu karya tertulis.
Semua yang ada dalam cerita ini, murni berasal dari hasil pemikiran pribadi.
Apabila terdapat kesamaan dengan kisah lain, itu murni ketidaksengajaan dari kami.
Terimakasih . . .Sorry for typo
Kalau ketemu si typo tandain di paragrafnya yaaa ;)
Thanks! ♡Selamat Datang Kembali dan Selamat Membaca :)
**********
Jalanan yang sunyi merupakan pemandangan yang biasa terjadi di perumahan aneh ini. Tak banyak kendaraan maupun orang berlalu-lalang di sekitarnya. Mungkin penduduknya lebih suka mengurung diri di rumah kesayangannya.
Finn sudah terbiasa dengan suasana seperti ini. Sudah hampir enam bulan ia disini sehingga ia sudah dapat menyesuaikan dirinya dengan suasana yang sunyi ini. Seiring berjalannya waktu, Finn justru merasa lebih nyaman dengan suasana seperti ini karena ia mendapatkan ketenangan yang selama ini ia butuhkan.
Finn duduk dikursi yang ada di teras. Tangannya memegang sebuah benda kotak yang dapat memberinya banyak informasi. Jarinya bergerak di atas layar benda tersebut. Matanya bergerak ke kanan dan kiri mengikuti rentetan huruf yang tertera. Dari raut wajahnya terlihat bahwa ia tengah dalam mode serius. Entah apa yang dilihatnya hingga ia begitu serius.
Jari pada layar terus bergerak ke atas dan ke bawah. Hingga tak lama kemudian, jarinya berhenti. Matanya terbuka lebih lebar. Dan dari mulutnya terdengar decakan yang cukup keras.
"Ck!" Finn menyandarkan tubuhnya pada kursi. Ia menjatuhkan benda kotak tersebut dengan cukup keras.
Salah satu tangannya memijat pelipis kepalanya. Dan dengan perlahan matanya mulaiterpejam.
**********
"Gimana sayang, sudah beres?"
"Udah, Ma."
"Yuk." Sang ibu menggandeng tangan anak gadisnya dan tangan satunya memegang koper. Mereka berdua berjalan keluar dari kamar.
Anak tangga telah mereka lewati dan sampailah mereka di ruang dapur. Mereka melihat seorang wanita sedang sibuk menata piring-piring yang berisi makanan untuk sarapan.
Menyadari kehadiran orang lain diruangan itu, wanita tersebut mendongakkan kepalanya dan mempersilahkan ibu dan anak gadisnya untuk makan. "Silahkan sarapan."
Ibu dan anak tersebut langsung duduk di tempat yang tersedia. Sedangkan wanita tersebut beranjak untuk berlalu dari ruangan tersebut.
"Bi?" panggil anak dari ibu tersebut.
Wanita itu membalikkan badannya dan menjawab, "Iya Lea?"
"Finn mana?"
"Dia ada di luar, sebentar aku panggilkan." Dengan segera wanita tersebut berlalu menuju luar rumah.
Sedangkan, Lea dan sang ibu melanjutkan acara sarapannya.
**********
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑴𝒆𝒂 𝑪𝒖𝒍𝒑𝒂 ✔
Teen Fiction[ 𝐄 𝐍 𝐃 ] BELUM DIREVISI -- Hari yang cerah ini sesuai dengan suasana hati Lea yang bahagia karena telah berhasil menemukan sebuah rumah kontrak untuk ia tinggali selama masa kuliahnya di New Orleans. Rumah dua lantai dengan fasilitas yang cuku...