DISCLAIMER ⛔
Dalam proses mencoba menghasilkan suatu karya tertulis.
Semua yang ada dalam cerita ini, murni berasal dari hasil pemikiran pribadi.
Apabila terdapat kesamaan dengan kisah lain, itu murni ketidaksengajaan dari kami.
Terimakasih . . .Sorry for typo
Selamat membaca
**********
Tok Tok Tok
Rasanya suara di atas adalah suara paling dominan ya dicerita ini wkwkwk
Tok Tok Tok
Sedari tadi tak ada sahutan untuk ketukan pintu yang merdu itu.
"Leaa," panggil si pelanggan tetap dipintu Lea. Siapakah dia?
Finn.
Entah mengapa masih saja tidak ada jawaban untuk panggilan Finn.
"Aku tau kamu gak tidur, Lea."
Yang namanya dipanggil hanya senyum-senyum di dalam kamarnya."Buruan atau gak jadi!" ancam Finn.
Secepat kilat Lea langsung menuju pintu kamarnya.
Ceklek
"Paan?" tanya Lea yang baru saja membuka pintu kamarnya.
"Jadi dinner gak?"
"Jadi, " jawab Lea.
"Terus?" Finn menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Terus?" tanya Lea.
"Mau gini aja?" Finn memperhatikan penampilan Lea dari atas sampe bawah dengan tatapan mengejek.
Lea yang tau arti tatapan itu menjawab, "Tunggu!"
Brak
Pintu di hadapan Finn kembali tertutup.
"Buruan!"
**********
Sebenarnya ini masih terlalu awal untuk dinner. Matahari baru saja menenggelamkan dirinya dan bulan masih belum menyapa dengan jelas.
Entah apa tujuan Finn mengajak Lea untuk pergi secepat ini. Mau lama-lama sama Lea ya?
Sudah satu jam Finn menunggu Lea di ruang tamu. Ia menyalakan televisi namun, tak satupun yang berhasil menarik perhatian Finn. Ia hanya sibuk menggonta-ganti saluran tanpa tau akan berhenti dimana.
Finn sudah siap dengan kaos hitam polos, celana jeans hitam, sneakers hitam kesayangannya, dan ditambah dengan bomber jaket hitam yang saat ini masih ada di tangannya. Hitam-hitam gini udah kayak maling beneran ya kan?
"Huuh." Terdengar hembusan nafas Finn yang menandakan dia bosan dengan situasi ini.
Ia mematikan televisi dan menaruh kepalanya pada sandaran sofa. Finn mencoba memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑴𝒆𝒂 𝑪𝒖𝒍𝒑𝒂 ✔
Teen Fiction[ 𝐄 𝐍 𝐃 ] BELUM DIREVISI -- Hari yang cerah ini sesuai dengan suasana hati Lea yang bahagia karena telah berhasil menemukan sebuah rumah kontrak untuk ia tinggali selama masa kuliahnya di New Orleans. Rumah dua lantai dengan fasilitas yang cuku...