4 ♣ Perfect

211 88 62
                                    

DISCLAIMER ⛔

Dalam proses mencoba menghasilkan suatu karya tertulis.
Semua yang ada dalam cerita ini, murni berasal dari hasil pemikiran pribadi.
Apabila terdapat kesamaan dengan kisah lain, itu murni ketidaksengajaan dari kami.
Terimakasih . . .

Sorry for typo

Selamat membaca

**********

"Hellena aku sudah selesai, aku pulang dulu," ucap seorang pria tua yang berada di belakang mereka berdua.

"Baiklah.

"Oh iya Tony, ini Lea salah satu penyewa rumah ini," ucap Hellena lagi.

Tony, seorang pria yang menjadi lawan bicara Hellena hanya menampakkan wajah datar dan mengalihkan pandanganya kepada Lea. Begitupun dengan Hellena.

Ada dua orang yang kini tengah memperhatikan Lea dan ia mengerti akan situasi ini sehingga ia mulai membuka suaranya.

"Hai Tony, aku Lea" ucap Lea sesopan mungkin.

"Iya" jawab Tony singkat dan sama seperti lainnya, dengan wajah datar.

"Baiklah Tony, kau boleh pulang sekarang" ucap Hellena.

Tanpa ada suara lagi, Tony langsung pergi meninggalkan rumah ini. Lea hanya memperhatikan sosok Tony dari belakang.

Penampilan Tony sebenarnya biasa saja, layaknya pria tua yang senang akan berkebun. Yang menarik perhatian Lea adalah sorot mata coklatnya yang cukup tajam saat menatap Lea tadi. Aura dingin Tony terasa lewat tatapan matanya. Sepertinya daftar 'orang dingin' Lea akan bertambah satu yaitu Tony.

**********

Supermarket pada tanggal muda memang cukup ramai, ditambah ini adalah Hari Minggu. Namun, Lea harus berada disini untuk membeli beberapa perlengkapannya yang habis. Dia tidak sendiri, dia bersama dengan Finn. Ini terjadi atas usul dari Hellena.

"Supermarket disini cukup jauh dan juga supaya kalian cepat akrab, bisa kan Finn antarkan Lea?" Hellena menatap Finn.

Finn hanya mengangguk.

"Tapi sama saja, Finn tidak membawa kendaraan kemari," sanggah Lea.

"Aku akan meminjamkan kendaraan pada Tony," ujar Hellena.

Dan berakhirlah Finn dan Lea pergi ke Supermarket menggunakan motor milik Tony.

Di supermarket mereka berdua berjalan menyusuri rak-rak yang tersusun rapi. Lea sedang memilih barang-barang yang diperlukannya, sedangkan Finn hanya mengikuti Lea dengan mendorong troli yang berisi keperluan Lea. Terlihat seperti seorang pria yang menemani kekasihnya untuk belanja bulanan. Namun, nyatanya keduanya hanya dua orang yang masih canggung bahkan untuk menatap sekalipun.

**********

Sesampainya dirumah, Finn dan Lea terkapar disofa ruang tengah. Belanja selama hampir dua jam sangat melelahkan. Barang yang dibeli oleh Lea tidak seberapa banyak namun, yang membuat membuat mereka lama ialah menunggu antrian di kasir. Terjadi antrian yang cukup panjang dan itu membuat Finn dan Lea harus mengantri lebih lama dibanding biasanya.

Setelah beberapa menit keduanya diam disofa, Finn tiba-tiba bangkit dan berjalan menuju tangga tanpa mengucapkan apapun.

"Finn," panggil Lea dengan malas. Finn berhenti dan membalikkan badannya.

𝑴𝒆𝒂 𝑪𝒖𝒍𝒑𝒂 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang