3 ♣ Hellena

227 89 97
                                    

DISCLAIMER

Dalam proses mencoba menghasilkan suatu karya tertulis.
Semua yang ada dalam cerita ini, murni berasal dari hasil pemikiran pribadi.
Apabila terdapat kesamaan dengan kisah lain, itu murni ketidaksengajaan dari kami.
Terimakasih . . .

Sorry for typo

Selamat membaca

**********

"Jadi begini." Hellena mulai membuka suaranya setelah melihat antusias Lea mendengarkan ucapannya.

"Disini ada orang lain yang juga mengurus rumah ini. Tapi dia juga tidak tinggal disini, sama sepertiku. Yang membedakan dia hanya kemari pada pagi hingga siang hari untuk membereskan halaman serta taman dirumah ini, sedangkan aku baru akan pulang setelah kau makan malam," jelas Hellena.

Lea hanya mendengarkan tanpa mengucapkan apapun.

"Orang yang membereskan halaman ialah seorang laki-laki bernama Tony. Dia berusia hampir 50 tahun. Dia tinggal di daerah yang tidak jauh dari sini juga." Hellena melanjutkan menceritakan profil dari Tony, sang pengurus lain rumah kontrakan ini.

"Jadi, sewaktu aku tiba tadi dia sudah pulang?" tanya Lea. Hellena hanya menganggukkan kepalanya.

"Ooh begitu." rasa penasaran Lea nampaknya mulai menurun.

"Oh iya, aku harus memberitahumu mengenai peraturan yang ada di rumah kontrakan ini," ujar Hellena.

"Peraturan? Peraturan apa?" tanya Lea.

"Kontrakan ini memiliki beberapa peraturan yang tidak boleh dilanggar dan bila ada yang melanggar dipersilahkan untuk angkat kaki dari rumah ini," lanjut Hellena

Lea merasa bahwa Hellena berbicara cukup serius untuk aturan ini. Rasa penasaran kembali menguasai Lea.

"Baiklah, apa saja aturannya?" tanya Lea

"Aturannya cukup simple."

Lea menautkan alisnya.

"Peraturannya hanya satu yaitu jangan lakukan apa yang aku katakan jangan."

Lea semakin bingung dengan ucapan Hellena. Otak pintarnya seakan tidak berfungsi saat Hellena menjelaskan aturan ini.

"Mengapa aku tidak boleh melakukan apa yang kau katakan jangan?" tanya Lea.

"Kau akan tau nanti."

**********

Setelah percakapan tadi, Hellena langsung pulang dan meninggalkan Lea sendirian ditempat barunya.

Kini Lea tengah duduk disofa ruang tengah. Televisi yang menyala nampak seperti sedang menonton Lea yang masih bergelut dalam pikirannya.

Lea masih memikirkan apa yang dikatakan oleh Hellena. Apa yang sebenarnya tidak boleh ia lakukan?
Apa yang akan dilarang oleh Hellena?

Gorden yang ada disebelah kanan Lea nampak sedang menari mengikuti hembusan angin. Lea yang sadar akan hal itu segera bangkit dari duduknya dan menuju ke arah gorden tersebut. Lea berfikir mungkin Hellena lupa mengunci jendelanya sehingga angin masuk dan menerbangkan gorden-gorden itu.

Udara dingin membuat Lea semakin ingin cepat-cepat menutupnya. Ia buka gorden itu dan ia bisa melihat bahwa jendela benar benar belum di kunci. Lea sempat melihat ke arah luar dan mendapati betapa besarnya angin yang sedang terjadi. Nampaknya akan ada hujan angin kali ini. Tak ingin berlama-lama, Lea segera mengunci jendelanya dan merapikan kembali gorden tersebut.

𝑴𝒆𝒂 𝑪𝒖𝒍𝒑𝒂 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang