43 ♣ Valentine's Day

32 7 16
                                    

DISCLAIMER ⛔

Dalam proses mencoba menghasilkan suatu karya tertulis.
Semua yang ada dalam cerita ini, murni berasal dari hasil pemikiran pribadi.
Apabila terdapat kesamaan dengan kisah lain, itu murni ketidaksengajaan dari kami.
Terimakasih . . .

Sorry for typo
Kalau nemu typo, tandain diparagrafnya yaw ;)
Jangan lupa vommentnya guys, thank you

(: Selamat reading :)

**********

"Hellena berhenti bekerja disini."

Finn terkejut mendengar hal tersebut. Ia menatap Mick dengan bingung.

"Aku tidak tau alasannya, kamu bisa tanyakan sendiri." Setelah menjawab seperti itu, Mick langsung beranjak dari duduknya menuju area belakang.

Tersisa Finn dan Hellena diruangan tersebut. Finn memandang Hellena dengan tatapan bingung dan tak percaya. Sedangkan Hellena hanya mampu menundukkan kepalanya. Mereka terdiam beberapa saat.

"Ekhem . . . Bibi?" Hellena menatap Finn.

"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu, tapi aku mohon jujurlah." Entah kenapa tubuh Hellena terlihat menegang mendengar pernyataan Finn.

"A-akan ku usahakan jujur jika memang ini di perlukan," jawab Hellena.

"Baiklah." Finn menghela nafas dan mengambil sebuah kertas yang berada disaku celananya.

Sebuah kertas yang berisi beberapa kalimat itu ditaruh pada meja yang memisahkan dirinya dan Hellena.

"Aku menemukan kertas ini di ruangan Bibi kunci itu." Finn menyandarkan punggungnya. Sedangkan Hellena memajukan tubuhnya dan mengambil kertas yang Finn tunjukkan.

"Aku sudah membaca suratnya, tapi aku tetap membutuhkan penjelasan dari Bibi." Tatapan Finn mengarah tajam pada Hellena.

Kertas tersebut masih dibaca oleh Hellena.

"A-apa itu?" pertanyaan tersebut kalimat pertama Hellena setelah membaca isi surat tersebut.

Finn menghembuskan nafasnya kasar. "Bukankah disitu sudah tertera nama penulis dan juga nama yang harusnya menjadi penerima?"

Hellena yang melihat tatapan Finn hanya bisa menunduk takut. Terlihat tangannya yang sedikit bergetar.

"Itu surat dari ibunya Lea, Debora. Surat itu berisi ucapan terima kasih untukmu dan suamimu karena telah membantunya," jelas Finn.

Finn semakin menajamkan tatapannya pada Hellena. "Membantunya untuk membawa Lea kembali ke California," lanjut Finn.

Hellena mencoba mendongakkan kepalanya tapi, ia begitu takut untuk terus menatap mata tajam Finn. Akhirnya Hellena pun kembali menundukkan kepalanya.

Finn terdiam sejenak melihat reaksi dari Hellena. Namun, Hellena tak kunjung membuka suaranya.

"Pada surat tersebut juga tertulis kalimat yang berbunyi 'aku sudah membayar'."Getaran pada tubuh Hellena semakin menguat.

"Tolong Bibi jelaskan maksud semua ini dengan jujur!" Nada suaranya memang terdengar datar namun, inilah yang membuat seram.

"Apa? Aku tidak melakukan apapun Finn," Hellena mendongakkan kepalanya mencoba melawan ketakutannya. Namun, dapat terlihat bahwa bagian bawah matanya sudah berair.

𝑴𝒆𝒂 𝑪𝒖𝒍𝒑𝒂 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang